Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPR Minta Malaysia Hukum Berat Pelaku yang Biarkan Narkoba Lolos ke Indonesia

Kompas.com - 25/05/2016, 18:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Hidayat Nur Wahid menegaskan, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia dalam keadaan darurat narkoba.

Hal tersebut disampaikannya di hadapan perwakilan parlemen Malaysia dalam pertemuan dua negara, di Kuala Lumpur, Rabu (25/5/2016).

Hidayat sempat mengutarakan soal banyaknya penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia.

Ia meminta ada hukum yang mengikat di Malaysia bagi yang melakukan pembiaran atas tindak pidana itu.

"Kami minta agar Malaysia melakukan tindakan hukum yang sama kerasnya terhadap mereka yang memungkinkan terjadinya pelolosan narkoba, apakah dari bandara atau pelabuhan," ujar Hidayat.

Ia mengatakan, jika Indonesia terus berstatus darurat narkoba, maka akan berdampak bagi negara Asia Tenggara lainnya.

Oleh karena itu, Hidayat mengajak Pemerintah Malaysia bersama-sama memerangi narkoba, dengan adanya pemberian hukuman bagi pihak yamg membiarkan penyelundupan narkoba ke Indonesia.

"Kalau belum ada hukumnya, ya hukumnya dibuat. Sehingga kebersamaan Indonesia dan Malaysia dapat dilakukan dalam pemberantasan narkoba," kata dia.

Menanggapi pernyataan Hidayat, Deputi Speaker Parlemen Malaysia Dato Sri Ronald Kiandy mengatakan bahwa hukuman Malaysia tidak main-main kepada pelaku tindak pidana narkoba.

Sama seperti Indonesia, Malaysia juga menerapkan hukuman mati untuk pengedarnya.

Namun, kata Ronald, hukuman itu tak membuat jera.

"Meski Malaysia keras hukuman terhadap penyelundupan tapi masih ada manusia yang sanggup lakukan (kejahatan narkoba)," kata Ronald.

"Malaysia posisinya memerangi narkoba dan Kemendagri yang dipertanggungjawabkan masalah narkoba ini membuat pernyataan tahun 2016 kami memerangi habis-habisan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com