JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) meluncurkan sejumlah program baru dalam pelayanan pengurusan paspor, Jumat (20/5/2016).
Di antaranya adalah program layanan antar atau delivery service dan program early morning service atau pelayanan pada pagi hari yang sudah diterapkan di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Selatan.
Program delivery service dihadirkan untuk menghilangkan kepenatan masyarakat karena harus datang saat pengambilan paspor.
"Jadi, pemohon paspor tidak harus datang dua kali dan mengantre ketika mengurus paspor," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, di kantor imigrasi.
Secara teknis, proses pembuatan paspor cukup panjang dan memakan waktu. Pemohon harus melakukan pendaftaran dan memenuhi semua persyaratan yang berlaku di kantor imigrasi.
Tiga hari kemudian, pemohon harus kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor legal miliknya. Namun, program delivery service sedikit memanjakan pemohon karena paspor yang sudah legal akan diantar melalui jasa Pos Indonesia ke rumah atau ke tempat kerja pemohon.
"Yang penting pemohon mencantumkan alamat sejelas-jelasnya," tutur Yasonna. Kelebihan lainnya, pemohon tidak dipungut biaya untuk menikmati pelayanan ini.
Sementara itu, untuk program early morning service atau pelayanan pada pagi hari, keunggulannya ada pada jam buka loket pendaftaran di kantor imigrasi sejak pukul 06.00. Loket pun buka hingga pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, loket reguler, yang biasa buka pada pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, akan tetap beroperasi.
Program early morning service ini diberlakukan untuk menanggapi masalah penumpukan pendaftaran pada pagi hari, khususnya di kota-kota besar, seperti Medan, Surabaya, dan Jakarta.
"Oleh karena itu, para pegawai kantoran tetap bisa bekerja seperti waktu normal. Tidak ada wasting time dan bagi yang sibuk bisa melanjutkan aktivitas lainnya," kata Yasonna.
Penetapan waktu program pelayanan early morning service diserahkan pada masing-masing kantor imigrasi di tiap wilayah. Di kantor imigrasi Jakarta Selatan, misalnya, early morning service diberlakukan pada Selasa dan Jumat saja.
Sementara itu, Kantor Imigrasi Wilayah Cirebon juga menerapkan program pelayanan pengurusan paspor yang cukup unik. Pemohon bisa mengambil paspor dengan cara drive-thru. Program ini mengusung kecepatan pelayanan secara mobile. Di area kompleks kantor imigrasi ditempatkan sebuah kotak pemindai barcode.
Pemohon cukup mengendari kendaraan, kemudian berhenti sejenak di dekat kotak tersebut untuk memindai barcode paspor miliknya, lalu dilanjutkan menuju loket pengambilan paspor, serupa dengan pelayanan drive-thru di restoran cepat saji.
Yasona mengaku, pihaknya masih terkendala sejumlah persoalan pendukung program tersebut, seperti persoalan listrik yang memakan banyak tenaga serta kurangnya sumber daya manusia.
"Listrik kadang menjadi masalah, tetapi nanti akan ada pembaruan sistem yang lebih cepat. Sementara itu, kurangnya pegawai juga menjadi salah satu kendala. Maka dari itu, kami ingin minta ke Menteri PAN dan RB untuk membantu," kata Yasonna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.