Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ton Bawang dan Baju Bekas Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis

Kompas.com - 19/05/2016, 05:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) mengagalkan upaya penyelundupan puluhan ton bawang merah serta berkarung-karung pakaian bekas dari Malaysia. Pada Rabu (18/5/2016) siang, tim mencegat dua kapal kayu yang mencurigakan di perairan dekat Bengkalis. Dua kapal itu bernama KM Terbuk II dan KM Sonia.

"Setelah kami hentikan, diketahui mereka membawa bawang merah ilegal sebanyak 900 karung. Total beratnya 25 ton," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Mayor Laut TNI Budi Amin melalui pesan singkat, Rabu sore.

Setelah menginterogasi nahkoda dan anak buah kapal dua kapal itu, terungkap bahwa bawang merah tersebut berasal dari Negeri Jiran, Malaysia. Mereka berlayar dari Sungai Batupahat Malaysia untuk dikirim ke Bengkalis.

Sehari sebelumnya, lanjut Budi, tim juga berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pakaian bekas. Kali ini tim mencegat kapal bernama KLM Agung Perkasa GT 398 bermuatan pakaian bekas di perairan Dumai.

"Sama, kapal ini ternyata dari Malaysia. Barang-barang ilegal itu hendak dijual di Indonesia," ujar Budi.

Di dalam kapal, tim menemukan 39 karung pakaian bekas, empat karung berisi pakaian jubah putih, satu buah kasur, dua unit mesin cuci, tiga lembar karpet, satu set sound system, lima karung peci dan lima kardus obat-obatan herbal.

Tiga kapal itu, lanjut Budi, melakukan tiga pelanggaran. Pertama, membawa muatan yang tidak diizinkan. Kedua, muatan tidak sesuai manifest dan ketiga pelayaran tersebut tanpa disertai izin layar.

"Nahkoda dan ABK-nya warga negara Indonesia semua. Kami lagi periksa, kami proses," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com