Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Marak Kasus Kejahatan Moral, Hidayat Nur Wahid Prihatin

Kompas.com - 09/05/2016, 17:19 WIB
advertorial

Penulis

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid prihatin akan kasus kejahatan moral yang marak terjadi akhir-akhir ini. Keprihatinan tersebut disampaikannya di sela pertemuan dengan komunitas One Day One Juz (ODOJ) di ruang kerjanya, hari ini, Senin (9/5).

Hidayat menyoroti beberapa kasus seperti pembunuhan dosen pembimbing yang dilakukan oleh mahasiswanya sendiri di Sulawesi Utara, kasus perkosaan siswi YN di Bengkulu dan perampokan disertai pembunuhan terhadap mahasiswi UGM yang sedang santer diberitakan.  “Kejadian yang baru-baru ini terjadi membenarkan pernyataan Menteri Sosial bahwa Indonesia darurat kejahatan terhadap anak-anak dan perempuan. Mereka yang melakukan kejahatan terhadap perempuan dan anak ini bertentangan dengan Pancasila, ” ujar Hidayat Nur Wahid.

Oleh karena itu Hidayat mendukung kegiatan-kegiatan anak muda yang bersifat positif dan membangun akhlak anak bangsa. Menurut Hidayat, semua hal negatif tersebut harus disudahi dengan melakukan pendidikan akhlak, moral dan karakter terhadap anak muda.  Salah satunya seperti program yang selama ini digalakkan oleh komunitas One Day One Juz.

 “Kita harus serius karena kejahatan narkoba dan miras sudah darurat dan merusak mental anak muda. Alhamdullilah jika saat ini sudah banyak sekarang kegiatan-kegiatan positif dari masyarakat sendiri yang mampu memperbaiki akhlak,” kata Hidayat. 

Komunitas One Day One Juz telah bergerak sejak tiga tahun lalu dengan programnya yaitu membaca 1 juz Alquran setiap hari. Tujuannya adalah kembali menumbuhkan semangat menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam Al-Quran dalam keseharian dan menumbuhkan rasa cinta pada Alquran. Gerakan ini mendapat respon positif dan sejauh ini telah diikuti oleh 100.000 orang yang berdomisili di Indonesia dan negara tetangga.

Komunitas yang diketuai oleh Ricky Adrinaldi tersebut, dalam pertemuan singkatnya dengan Hidayat Nur Wahid saat itu memaparkan bahwa dalam waktu dekat akan mengadakan sebuah acara akbar berskala internasional seputar Alquran. One Day One Juz akan menggelar Olimpiade Pecinta Alquran pada 5-12 November 2016 mendatang. Kegiatan tersebut langsung mendapat dukungan dari Hidayat Nur Wahid.

“Kegiatan ini akan menebarkan hal yang positif. Alquran berisi nilai-nilai kebaikan yang sifatnya universal, tidak mengajarkan kejahatan, radikalisme dan tidak berorientasi negatif. Program-program seperti ini yang seharusnya mendapat dukungan dan diberi ruang seluas-luasnya,” ujarnya lagi.

Selain elemen masyarakat, negara dalam artian pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga perlu hadir.  “Karena itu saya pikir memang perlu segera revisi undang-undang perlindungan perempuan dan anak agar ada hukuman sekeras-kerasnya. Termasuk Perppu kebiri mungkin perlu dilakukan dalam kondisi tertentu,”  kata politisi PKS tersebut.

Hukuman yang maksimal dan adil perlu diberlakukan untuk menunjukkan kehadiran negara untuk memperbaiki negara ini dari kejahatan-kejahatan moral yang sebabnya kebanyakan adalah miras dan narkoba. Negara harus hadir dengan kuat jika ingin melindungi seluruh tumpah darah Indonesia yang di mana anak-anak dan perempuan termasuk di dalamnya. Perppu adalah sebuah terobosan, tapi perlu diperdalam dan diperkuat lagi elemen-elemen dalam undang-undang perlindungan perempuan dan anak. Begitu juga dengan program-program preventif.

“Sudah ada usulan soal undang-undang ketahanan keluarga. Di situ terbahas semuanya bagaimana keluarga nanti dapat berkembang dengan sehat. Di Kementrian Sosial juga sudah ada program Satgas Perlindungan Anak. Saya berharap dua-duanya bisa berjalan maksimal. MPR sendiri terkait dengan UUD, termasuk kita lakukan sosialisasi tentang ketentuan-ketentuan dasar soal moral dan akhlak,” tutup Hidayat Nur Wahid. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com