Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana: 50 Persen Pelaku Pencabulan Anak, Penikmat Pornografi

Kompas.com - 04/05/2016, 15:10 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan pornografi sebagai penyebab tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak. Kesimpulan itu diambil setelah Yohana berbicara dengan para pelaku di lapas.

"Saya ke lapas-lapas dan bertemu dengan 66 pelaku pencabulan. Setiap saya kunjungi yang saya cari pelaku pencabulan anak. Hasilnya, sekitar 50 persen pelaku menonton pornografi," kata Yohana usai membuka diskusi di Jakarta, Rabu (4/5/2016).

(Baca: Pelaku Pemerkosa dan Pembunuh Siswi SMP Diduga Kerap Tonton Film Porno)

Yohana menambahkan, 25 persen pelaku kekerasan seksual terhadap anak, awalnya merupakan korban tindakan kekerasan seksual.

"Dari predator yang datang dengan gambar porno, nonton dan sambil nonton mempraktekan kepada yang lain. Awalnya korban, akhirnya menjadi pelaku," ucap Yohana.

(Baca: Peduli Kasus YN, Aksi "Save Our Sisters" Akan Bunyikan Tanda Bahaya di Depan Istana)

Sisanya, 25 persen dorongan kekerasan seksual dipicu dari keluarga.

Menurut Yohana, latar belakang pendidikan orang tua dan perceraian orang tua membuat anak tidak terkontrol secara baik.

"Jadi anak-anak ini adalah korban. Ini evaluasi yang kami buat dengan ada evaluasi ini kita jadikan referensi untuk revisi UU Perlindungan Anak dan kebijakan lain untuk menyelamatkan anak," tata Yohana.

(Baca: #NyalaUntukYuyun, Simpati untuk Siswi SMP yang Tewas Diperkosa 14 Pemuda)

Sebelumnya, telah terjadi kasus kekerasan seksual yang dialamai oleh YN (14), siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Pada pertengahan April 2016, YN diperkosa 14 pemuda saat pulang sekolah. YN ditemukan tewas di dalam jurang.

Kompas TV Menteri Puan Tak Tahu Kasus Yuyun?

Kondisi jenazahnya pun dalam keadaan membusuk. Yuyun ditemukan dalam keadaan nyaris tanpa busana dengan kaki dan tangan terikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com