JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Centre for Strategic and International Studies Philips Vermonte menilai, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok layak "diadu" dengan Tri Rismaharini pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Keduanya dianggap memiliki kelebihan dan diyakini akan menguntungkan warga DKI Jakarta.
"Tidak masalah karena calon yang maju adalah calon-calon yang baik. Maka, siapa pun yang menang akan menguntungkan bagi pemilih (warga Jakarta)," ujar Philips saat ditemui seusai mengisi sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Faktor lain yang dianggap Philips mendasari argumennya ialah karena Ahok dan Risma sama-sama memiliki background kepala daerah. Hal tersebut dapat menjadi tolok ukur warga DKI dalam menilai keduanya.
"Itu penting, repotnya kalau kepala daerah yang bertanding bukan sesama kepala daerah. Itu akan membawa kesulitan," kata Philips.
Dengan begitu, pemilih (warga DKI) dapat melihat dan mengukur dengan jelas kemampuan keduanya, seperti halnya track record.
Dengan latar belakang yang sama, hal itu dianggap akan menguntungkan pemilih karena bisa membandingkan capaian dan kinerja keduanya selama menjadi kepala daerah.
"Pemilih dapat melihat dengan jelas apa standar-standar yang bisa membandingkan calon-calonnya dan itu rasional," kata Philips.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.