JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah persoalan diungkapkan sejumlah kantor Imigrasi saat telekonferensi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Senin (2/5/2016).
Di antara sekian persoalan yang disampaikan, Yasonna mengatakan, salah satu yang akan dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan adalah penggantian server.
Hingga saat ini, kantor Imigrasi masih menggunakan server tahun 2008.
Penggantian server diharapkan akan mempercepat kualitas jaringan dalam memproses data pembuatan paspor.
"Karena hardware kami yang lama sehingga bebannya cukup berat untuk sistem. Data yang banyak membuat server lambat. Satu data perlu verifikasi 20 menit," kata Yasonna saat telekonferensi di kantor Dirjen Imigrasi, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Kendala tersebut terjadi di beberapa provinsi.
Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Kepulauan Riau Bambang Satrio menyebutkan, ada hambatan sinyal.
"Di wilayah Kepulauan Riau banyak terhambat karena masalah peralatan maupun sinyal yang kadang-kadang bisa kami nikmati secara baik," kata Bambang.
Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Hukum dan HAM Jawa Barat Susy Susilawati juga mengalami hal yang sama.
"Jumlah pemohon paspor rata-rata per bulan 1.800-an. Kendala jaringan yang lambat sehingga memperlambat antrean paspor," kata Susy.
Untuk mengatasi persoalan ini, Susy mengaku mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berupa software pendaftaran antrean melalui pesan singkat (SMS).
Yasonna mengatakan, terjadi lonjakan permintaan pembuatan paspor.
Penambahan permintaan paspor tersebut karena tingginya animo masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dan bepergian terkait pekerjaan ke luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.