Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Kaba Intelkam Baru Antisipasi Gangguan Pilkada

Kompas.com - 21/04/2016, 11:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti melantik sejumlah perwira tinggi sebagai Kapolda dan pejabat Mabes Polri. Salah satunya Irjen Noer Ali yang sebelumnya merupakan Kapolda Jawa Tengah diangkat sebagai Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Polri.

Dalam amanatnya, Badrodin berpesan agar Noer Ali mulai fokus untuk pengamanan pemilihan kepala daerah mendatang.

"Penekanan yang perlu ditindaklanjuti Kabaintelkam, segera memetakan kerawanan daerah jelang pilkada," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Noer diminta menganalisis dan mengevaluasi gangguan keamanan dan ketertiban nasional terkait pelaksanaan pilkada, khususnya untuk mendeteksi sumber potensi yang bermasalah untuk mengantisipasi adanya gangguan itu.

Kemudian, Noer juga diminta mengambil langkah tepat terkait perkembangan Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS).

"ISIS diambil langkah deradikalisasi dan koordinasi dengan institusi terkait untuk memonitor gerakan mereka," kata Badrodin.

Pasalnya, paham radikalisme dianggap masih menjadi tantangan utama Polri karena masifnya perkembangan sel jaringan terorisme.

Selain itu, kata Badrodin, konflik sosial berlatar agama dan ekonomi juga butuh perhatian besar karena berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat.

"Gesekan sekecil apa pun di kelompok masyarakat mayoritas dan minoritas harus diantisipasi Polri sehingga tidak terjadi dan berakibat konflik lebih besar," kata dia.

Badrodin juga mengingatkan sejumlah Kapolda yang baru dilantik untuk menjaga sikap. Apa pun tindakan Polri yang positif dan negatif pasti menjadi sorotan masyarakat setempat.

"Setiap masyarakat punya HP dan ada kamera. Sehingga, setiap langkah Polri tiap saat dapat didokumentasikan," kata Badrodin.

"Maka diingatkan, pola kepolisian lama yang tidak sesuai dengan zamannya. Yang negatif supaya dikurangi dan dihilangkan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com