Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Parpol Dinilai Telah Manfaatkan Kampanye Medsos dengan Baik

Kompas.com - 30/03/2016, 19:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) Andi Saiful Haq menuturkan, belum semua partai politik memanfaatkan dengan baik platform media sosial sebagai media kampanye.

Menurut hasil riset yang dilakukan lembaganya, saat ini baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gerindra yang melakukan kampanye di media sosial dengan baik.

Kesimpulan tersebut diambil dari sejumlah kategori survei. Di antaranya jumlah "likes", jumlah komentar, hingga jumlah share.

"Hanya Gerindra dan PSI yang melakukan kampanye sistematis, terprogram dan terarah (lewat media sosialnya)," tutur Saiful usai peluncuran riset bertajuk "Partai Politik Paling Berpengaruh di Media Sosial" di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Saiful menambahkan, Gerindra dalam hal ini sangat konsisten dalam memanfaatkan posisinya sebagai oposisi pemerintah.

Sedangkan PSI konsisten dengan gerakan muda dan perempuan.

Keduanya, menurut Saiful, memiliki tim profesional yang mengurusi media sosial serta menggunakan metodologi framework media sosial.

"Partai lain belum kelihatan melakukan itu, sehingga engagement (keterikatan)-nya kelihatan," kata Saiful.

"PSI dan Gerindra di posisi atas dalam hal performa media sosial. Itu karena mereka melakukan dengan cara yang benar," ujarnya.

Dalam hal engagement di sejumlah kategori, PDI Perjuangan juga termasuk lima besar. Misalnya untuk kategori total "likes" sebanyak 222 ribu, total komentar sekitar 6 ribu dan jumlah post sebanyak 236 ribu.

Namun, lanjut Saiful, PDI-P sesungguhnya tak melakukan strategi media sosial yang sistematis, meskipun banyak kontennya memiliki kekuatan bagus.

Hal tersebut menurut dia disebabkan oleh sejumlah figur PDI-P yang menonjol dan juga aktif bahkan interaktif di media sosial.

Kader PDI-P itu seperti Presiden Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga Gubernur Jawa Tengah Ginanjar Pranowo.

Sejumlah partai juga disebut tampak mulai serius menata media sosial. Misalnya Partai Amanat Nasional yang mulai mempergunakan strategi Instagram meski belum maksimal.

Keseriusan tersebut, kata Saiful, misalnya terlihat dari pemilihan font yang baik dan konsisten.

Begitu juga dengan Partai Nasdem yang sebelumnya tidak memiliki akun fanpage resmi di situs Facebook, kini mulai memecah fanpage fraksi ke fanpage khusus partai.

"Kesimpulannya, semua partai sudah mulai melakukan kampanye di media sosial meski hanya PSI dan Gerindra yang sudah melakukan sistematis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com