JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) Andi Saiful Haq menuturkan, belum semua partai politik memanfaatkan dengan baik platform media sosial sebagai media kampanye.
Menurut hasil riset yang dilakukan lembaganya, saat ini baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gerindra yang melakukan kampanye di media sosial dengan baik.
Kesimpulan tersebut diambil dari sejumlah kategori survei. Di antaranya jumlah "likes", jumlah komentar, hingga jumlah share.
"Hanya Gerindra dan PSI yang melakukan kampanye sistematis, terprogram dan terarah (lewat media sosialnya)," tutur Saiful usai peluncuran riset bertajuk "Partai Politik Paling Berpengaruh di Media Sosial" di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Saiful menambahkan, Gerindra dalam hal ini sangat konsisten dalam memanfaatkan posisinya sebagai oposisi pemerintah.
Sedangkan PSI konsisten dengan gerakan muda dan perempuan.
Keduanya, menurut Saiful, memiliki tim profesional yang mengurusi media sosial serta menggunakan metodologi framework media sosial.
"Partai lain belum kelihatan melakukan itu, sehingga engagement (keterikatan)-nya kelihatan," kata Saiful.
"PSI dan Gerindra di posisi atas dalam hal performa media sosial. Itu karena mereka melakukan dengan cara yang benar," ujarnya.
Dalam hal engagement di sejumlah kategori, PDI Perjuangan juga termasuk lima besar. Misalnya untuk kategori total "likes" sebanyak 222 ribu, total komentar sekitar 6 ribu dan jumlah post sebanyak 236 ribu.
Namun, lanjut Saiful, PDI-P sesungguhnya tak melakukan strategi media sosial yang sistematis, meskipun banyak kontennya memiliki kekuatan bagus.
Hal tersebut menurut dia disebabkan oleh sejumlah figur PDI-P yang menonjol dan juga aktif bahkan interaktif di media sosial.
Kader PDI-P itu seperti Presiden Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga Gubernur Jawa Tengah Ginanjar Pranowo.
Sejumlah partai juga disebut tampak mulai serius menata media sosial. Misalnya Partai Amanat Nasional yang mulai mempergunakan strategi Instagram meski belum maksimal.
Keseriusan tersebut, kata Saiful, misalnya terlihat dari pemilihan font yang baik dan konsisten.
Begitu juga dengan Partai Nasdem yang sebelumnya tidak memiliki akun fanpage resmi di situs Facebook, kini mulai memecah fanpage fraksi ke fanpage khusus partai.
"Kesimpulannya, semua partai sudah mulai melakukan kampanye di media sosial meski hanya PSI dan Gerindra yang sudah melakukan sistematis," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.