BANJARMASIN, KOMPAS.com - Salah satu anak buah kapal Brahma 12 sempat menelepon istrinya dan memberitahukan tentang penyanderaan itu. Setelah itu, tidak pernah ada kabar lagi dari korban.
Hal itu disampaikan oleh Halimatus Syadiah (28), istri dari Suriansyah (32). Suriansyah merupakan salah satu dari 10 anak buah kapal (ABK) tug boat Brahma 12 ysng disandera milisi Abu Sayyaf di perairan Filipina.
Syadiah menuturkan bahwa ia terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Minggu (27/3/2016) siang melalui sambungan telepon.
Nomor telepon itu dari negara asing, bukan dari nomor telepon suaminya.
"Cuma sebentar. Dia cuma bilang sedang ditahan dan minta saya jaga diri. Saya tanya apa ditahan polisi, dia tidak jawab dan telepon langsung putus," kata Syadiah sambil menggendong anaknya yang berusia satu tahun.
Ia sempat bingung menerima kabar itu. Setelah itu, ia langsung melaporkan informasi tersebut ke perusahaan tempat suaminya bekerja, PT Patria Maritim Line.
Saat ini komunikasi terus dilakukan dengan perusahaan tersebut.
"(Komunikasi) hanya lewat perusahaan. Dari pemerintah belum ada dihubungi," jelasnya.
Dia berharap, pemerintah bisa membantu pembebasan suaminya agar bisa segera berkumpul kembali dengan keluarganya. (Rahmadhani/Banjarmasin Post)
Artikel ini telah ditayangkan di Banjarmasin Post dengan judul "Pesan Terakhir Suriansyah Sebelum Putus Kontak, Minta Sang Istri Jaga Diri".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.