Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPD: Kebakaran RSAL Mintohardjo Suatu Kecerobohan

Kompas.com - 14/03/2016, 19:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sulistyo meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3/2016). Sulistyo merupakan salah satu dari empat korban meninggal dalam peristiwa tersebut.

Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengaku, belum mengetahui secara pasti kronologi peristiwa kebakaran yang terjadi. Hanya, ia sangat terkejut mendengar kabar itu.

"Kita kehilangan benar. Sulistyo anggota berkualitas, apalagi beliau Ketum PGRI," kata Farouk di Kompleks Parlemen.

Ia menduga, ada kecerobohan di dalam peristiwa kebakaran tersebut. Farouk pun meminta agar pihak rumah sakit memberikan perhatian lebih atas jaminan keselamatan pasien.

"Kecelakaan ini suatu kecerobohan," kata dia.

(Baca: Anggota DPD RI Sulistiyo, Korban Meninggal Kebakaran di RS Mintohardjo)

Sementara itu, ia belum mengetahui apakah nantinya jenazah Sulistyo akan disemayamkan terlebih dulu di Gedung DPD atau justru langsung dibawa ke Semarang oleh keluarga.

Kadispen TNI AL Laksamana Pertama M Zainudin sebelumnya menyatakan, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di ruang tabung chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo.

"Oleh karenanya, timbul asap putih lebat, dan pasien yang ada di dalam tabung terbakar, dan tidak dapat diselamatkan," ujar Zainudin dalam siaran pers, Senin (14/3/2016).

(Baca: Ini Kronologi Kebakaran Ruang Tabung "Chamber" RS Mintohardjo Versi TNI AL)

Terapi di ruang kapsul dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB dengan tekanan 2,4 atmosfer. Kemudian, sekitar pukul 13.00 WIB, tekanan diturunkan menjadi 1 atmosfer. Sepuluh menit kemudian, percikan api muncul di dalam kapsul. Operator langsung membuka fire system.

Namun, api dalam kapsul secara cepat langsung membesar, dan tekanan di dalam naik dengan cepat.

"Sehingga safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan," kata Zainudin.

Beberapa saat kemudian, api mulai padam. Namun, keempat korban tidak dapat diselamatkan. Selain Sulistyo, tiga korban lainnya yakni mantan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira; Edi Suwandi; dan seorang dokter bernama Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com