Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir JK "Serang" Rizal Ramli soal Perubahan Nama Kementerian

Kompas.com - 09/03/2016, 12:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, mengkritik cara Rizal Ramli yang mengubah secara sepihak nama Kementerian Koordinator Kemaritiman menjadi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya.

Menurut Husain, Rizal tidak mengerti aturan dan membuat gaduh. "Rizal yang mengubah sepihak nomenklatur kementeriannya menjadi Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, ini asli konyol," kata Husain, melalui pernyataan tertulis, Rabu (9/3/2016).

Husain menuturkan, mengubah nomenklatur dalam pemerintahan memiliki tata aturan yang ketat dan tidak mudah.

Dia menegaskan, perubahan nama institusi pemerintahan tidak dapat dilakukan sembarangan.

Misal, mengubah nomenklatur subdit yang dijabat oleh eselon IV harus dengan persetujuan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Husain mengungkapkan bahwa wacana penggantian nomenklatur Kementerian Koordinator Kemaritiman sudah disampaikan Rizal satu hari setelah dilantik.

Meski belum mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo, ternyata Rizal Ramli sudah menyampaikan nomenklatur Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya dalam acara serah terima jabatan dari Menko sebelumnya, Indroyono Soesilo, di Gedung BPPT, Jalan Thamrin, Jakarta, (13/8/2015).

"Di sinilah arogansi Rizal Ramli, mengumumkan sendiri sesuatu yang belum mendapatkan persetujuan dari Presiden sebagai kepala pemerintahan," ungkap Husain.

Dia melanjutkan, perubahan nomenklatur kementerian hanya sah secara hukum apabila Presiden Jokowi menerbitkan perpres yang baru.

Alasannya, nomenklatur pada Perpres RI No 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara tidak ada nama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.

"Pembelajaran gratis buat Rizal Ramli dan kawan-kawan, kalau mau mengubah nomenklaturnya haruslah mengubah perpres, kemudian diundangkan dalam lembaran negara," ujar Husain.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com