Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Dukungan Kemerdekaan Palestina Tak Sebatas Retorika

Kompas.com - 07/03/2016, 10:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat meminta, dukungan terhadap perjuangan dan kemerdekaan Palestina yang ingin diformulasikan di dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tak sebatas wacana.

Perlu ada implementasi dukungan yang lebih riil untuk mewujudkan kemerdekaan di negara itu.

"Kita ingin agar dukungan yang diberikan secara riil, tak hanya sekedar wacana dan retorika," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan usai menghadiri pembukaan KTT OKI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, DPR siap mendukung penuh langkah pemerintah yang ingin memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Namun, ia mengingatkan, agar di dalam perjuangan tersebut pemerintah juga harus tetap mengedepankan prinsip bebas aktif. (baca: Mahmoud Abbas: Israel Menjajah Palestina dari Semua Sisi)

"Ini menjadi komitmen di dalam konstitusi kita juga, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, sebagai wadah kerjasama negara Islam, OKI memiliki peran strategis untuk memberikan dorongan yang kebih kuat untuk mempercepat kemerdekaan Palestina.

Tak hanya itu, sebelum Palestina merdeka, OKI tak boleh berhenti berjuang.

"Sebab, didirikannya OKI merupakan reaksi atas kekalahan negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel 1967, pendudukan Palestina oleh Israel," kata Fadli.

Presiden RI Joko Widodomenyerukan kepada seluruh anggota OKI untuk bersatu menjalankan rekonsiliasi di Palestina. (baca: Jokowi: Lawan Kebijakan Ilegal Israel yang Menyulitkan Rakyat Palestina)

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa OKI dibentuk karena adanya kebutuhan mendukung perjuangan Palestina. OKI harus menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah.

Seruan itu disampaikan Jokowi dalam pidato pembukaan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Senin.

Dalam awal pidatonya, Jokowi mengutip pidato Presiden pertama RI Soekarno yang menegaskan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.

"Kami bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut. Hari ini, Indonesia berdiri bersama dengan negara-negara OKI untuk meneruskan perjuangan yang belum selesai itu," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang. Banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina.

Akses umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di Jerusalem juga dibatasi. Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk.

"Situasi tersebut harus bersama-sama kita hadapi, kita lawan. Untuk berjuang diperlukan kesatuan. Kita harus bersatu, Palestina harus bersatu, Palestina harus rekonsiliasi. Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi ini," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com