Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar Ini Berharap Tidak Ada Intimidasi dan Transaksi dalam Munas

Kompas.com - 21/02/2016, 17:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi muda Partai Golkar, Meutya Hafid berharap, penyelenggaraan musyawarah nasional menjadi kesempatan bagi Golkar untuk bangkit dari keterpurukan.

Ia meminta agar panitia munas yang nantinya dibentuk DPP Partai Golkar hasil Munas Riau,  dapat menyelenggarakan munas secara demokratis dan transparan. (Baca: Ketum MKGR Belum Dengar soal Isu Politik Uang di Munas Golkar).

"Munasnya harus penuh dengan perdebatan ide, bukan transaksional. Tidak boleh ada intimidasi, dan pemegang suara dapat memberikan hak suaranya tanpa terintimidasi," kata Meutya dalam diskusi bertajuk "Mau Kemana Golkar?" di Jakarta, Minggu (21/2/2016).

Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengapresiasi banyaknya nama yang muncul sebagai calon ketum Golkar.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa demokrasi telah berjalan di dalam partai berlambang pohon beringin itu.

Sejauh ini, ada 12 nama kader Golkar yang dianggap layak menjabat sebagai ketum berikutnya. (Baca: Ketum Golkar Sebaiknya Tak Rangkap Jabatan).

Namun, baru empat orang yang secara tegas telah menyatakan diri untuk memperebutkan kursi ketua umum, yaitu Mahyudin, Idrus Marham, Aziz Syamsudin, dan Airlangga Hartarto.

"Kalau kita bicara kriteria, maka calon itu harus bisa membawa Golkar menjadi partai yang demokratis, modern, dan dekat dengan publik. Kita juba perlu rebranding, konseptor yang kuat dan cerdas," ujar Meutya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com