JAKARTA, KOMPAS.com — Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dinilai berpotensi kisruh.
Politisi Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan, potensi kisruh ini muncul karena DPP Golkar di bawah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie secara diam-diam melakukan pelantikan pengurus DPD Golkar di Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Siapa unsur DPP Golkar yang ditugaskan? Pesertanya siapa? Ini rawan gugatan. Kita harap ditinjau ulang karena rawan gugatan," kata Agun saat dihubungi, Rabu (17/2/2016).
Agun mengaku mendapatkan informasi bahwa Nurdin Halid-lah yang mengklaim diri menjadi wakil DPP Golkar untuk melantik pengurus daerah Golkar di Lampung, NTB, dan Bali tersebut.
Dengan pelantikan pengurus ini, Agun melanjutkan, kepesertaan di munas akan jadi masalah. Sebab, Nurdin Halid, yang merupakan Ketua Pemenangan Pemilu untuk Sulawesi, harusnya tak berhak mengatur kepengurusan di daerah.
"Seharusnya peserta munas nanti adalah pengurus DPD Golkar eks Munas Riau, artinya yang sebelum konflik. Mereka ini ada yang sudah di-plt-kan karena melawan kebijakan ARB (Aburizal Bakrie). Ini yang rawan menggugat," ucap Agun.
Dia menyarankan, masalah kepengurusan di daerah ini harus diselesaikan lebih dulu oleh DPP Golkar bidang organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan (OKK). Harus dipetakan, mana saja DPD Golkar sebelum konflik internal yang berhak jadi peserta munas.
"Kita harus sepakat supaya masalah kepesertaan ini diselesaikan melalui pleno yang bahannya dilakukan ketua bidang OKK, dalam hal ini Mahyudin, bukan Nurdin Halid," ujarnya.
Bantahan Nurdin
Nurdin Halid membantah menggelar musda diam-diam. Dia mengatakan, musda untuk ketiga daerah tersebut sudah digelar sejak bulan November-Desember.
Saat itu, Musda masih dilakukan di bawah kepemimpinan Golkar Munas Bali karena SK Munas Riau diaktifkan kembali oleh Menkumham.
Sementara itu, pada periode bulan Februari ini, pihaknya hanya melantik kepengurusan hasil musda. Pelantikan tersebut juga dipimpin langsung oleh Aburizal Bakrie.
"Jadi, bohong itu kalau dibilang ada musda diam-diam," ucap Nurdin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.