Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya, Naskah Akademik Sudah Dibagi Sebelum Pembahasan di Baleg

Kompas.com - 12/02/2016, 14:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, Kompas.com -  Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, naskah akademik suatu rancangan undang-undang seharusnya sudah ada sebelum pembahasan di rapat Badan Legislasi dan dibawa ke sidang paripurna DPR.

Naskah tersebut dibuka seluas-luasnya kepada publik untuk menerima segala masukan.

"Pengalaman saya di Komisi III, seyogyanya sebelum rapat paripurna, Dewan membuka ruang seluas-luasnya kepada publik, akademisi, tokoh masyarakat dan aktivis antikorupsi untuk diminta pendapatnya. Mendengar apa yang diinginkan oleh mereka," kata Didi ketika ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/2/2016).

Ia menanggapi belum jelaskan draf naskah akademik revisi UU KPK yang kini tengah dibahas DPR.

Demokrat memilih menolak melakukan revisi atas UU tersebut.

Didi mengatakan, sebaiknya DPR tidak perlu terburu-buru untuk mengambil keputusan karena proses mendengar pendapat masyarakat itu membutuhkan waktu yang sangat panjang.

"DPR tidak boleh tergesa-gesa. Kalau penguatan tentu kami mendukung revisi, tapi kalau melemahkan kami akan tolak," kata dia.

Belum terima naskah akademik

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mengaku, hingga saat ini belum menerima naskah akademik revisi UU KPK.

Ia sudah mencoba memintanya ke Badan Legislasi DPR.

"Kami sudah mencoba meminta naskah akademik pada hari Rabu (10 Februari 2016) lalu. Namun kami belum memperolehnya sampai saat ini. Saya belum bisa mendapatkan jawaban yang pasti dari Baleg," ujar Didik.

Didik mengatakan, naskah akademik seharusnya terbuka untuk masyarakat.

DPR wajib menampung semua masukan yang berasal dari akademisi, tokoh publik, dan pegiat antikorupsi.

"Harusnya naskah akademik dan draf RUU-nya sudah diberikan jauh-jauh hari. Kemudian DPR akan meminta usulan melalui seminar dan diskusi publik agar komprehensif. Makanya naskah akademik itu harus terbuka untuk publik agar bisa menyerap seluruh masukan," papar Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com