RD diduga anggota jaringan teroris pimpinan Santoso.
"Untuk sementara ini, pria yang tewas dalam baku tembak teridentifikasi berinisial RD," ujar Anton di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Identifikasi tersebut, kata Anton, diperoleh berdasarkan pengenalan fisik. Tim identifikasi masih akan menunggu data antemortem dari keluarga untuk memastikan identitas RD.
"Supaya lebih pasti lagi, menunggu identifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem," ujar dia.
Anton mengatakan, RD terbilang baru di grup Santoso. Dia pernah bergabung dengan kelompok radikal di Jawa Tengah.
Diduga, RD berangkat ke Poso untuk menambah kekuatan kelompok Santoso.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, anak buahnya menembak mati terduga teroris di Poso, Jumat (15/1/2016) pagi.
"Dia diduga kuat anak buah Santoso," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri, Jumat.
Badrodin mengatakan, penembakan terduga teroris itu bukan hasil pengembangan kasus teror di Jakarta, Kamis (14/1/2016) lalu.
Penembakan itu adalah hasil dari operasi Tinombala. Ini merupakan lanjutan dari operasi Camar Maleo yang telah dihentikan pada awal Januari 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.