Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Kepri Ini Terkenal Banyak Jalur Tikusnya

Kompas.com - 30/12/2015, 16:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebutkan, Provinsi Kepulauan Riau adalah wilayah yang strategis dari aspek geografis dan ekonomi.

Bahkan, situasi di Kepri menunjang indikator stabilitas nasional. Atas kondisi tersebut, lanjut Tjahjo, muncul jalur-jalur yang disebut 'jalur tikus' berbagai macam kepentingan.

Jalur tikus itu digunakan mulai dari narkotika dan bahan berbahaya, jalur perdagangan orang hingga akses bagi kelompok radikal untuk bisa masuk ke Indonesia.

"Kepri ini terkenal ada banyak jalur tikusnya, keluar masuknya narkoba, orang asing dan sebagainya," ujar Tjahjo dalam pidato upacara pelantikan pejabat Gubernur Kepri di Tanjung Pinang, Rabu (30/12/2015).

"Bahkan orang-orang jihad di Poso itu ternyata pintu masuknya dari Kepulauan Riau, lalu ke sana," ucap Tjahjo.

Tjahjo meminta pejabat Gubernur Kepri yang baru dilantiknya bekerjasama dengan seluruh pihak, mulai masyarakat, tokoh adat, Polri dan TNI untuk bersama-sama mewaspadai hal itu.

Apalagi, lanjut Tjahjo, area Kepri berbatasan dengan beberapa negara, yakni Singapura, Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Selain itu, ada 15 pangkalan militer negara asing yang disebut Tjahjo "mengarahkan moncong senjatanya ke Indonesia". Hal tersebut harus menjadi kewaspadaan sendiri bagi pejabat di Kepri.

Mendagri berada di Kepri untuk melantik Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antarlembaga Menteri Dalam Negeri Nuryanto sebagai pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Riau, Rabu siang.

(Baca: Provinsi Kepri Resmi Dijabat Pejabat Sementara)

Nuryanto menggantikan pejabat sementara gubernur yang lama, yakni Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Agung Mulyana.

Agung masuk masa pensiun per 1 Januari 2016 mendatang.

Pemberhentian Agung dan pengangkatan Nuryanto didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 130/P Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pengangkatan Pejabat Gubernur Kepulauan Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com