Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Era Jokowi, LBH Pers Nilai Kebebasan Pers Melemah

Kompas.com - 22/12/2015, 22:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Riset dan Jaringan LBH Pers Asep Komarudin menilai, ada sejumlah potret buram dunia pers Indonesia yang hingga saat ini masih terjadi.

Asep menambahkan, merujuk pada fakta di lapangan, tidak ada perbaikan dalam hal kebebasan pers, termasuk pada era pemerintahan Joko Widodo saat ini.

Bahkan, ia tak melihat ada iktikad baik Jokowi dan jajarannya untuk memperbaiki kebebasan pers di Indonesia.

"Ya, buruk," ujar Asep seusai acara diskusi di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

"Masih belum melihat action yang diambil oleh pemerintah berkaitan dengan perlindungan dan kebebasan pers," kata dia.

Asep memaparkan, hal tersebut bisa dilihat dari kasus-kasus pembunuhan jurnalis pada masa lalu yang hingga saat ini masih belum terselesaikan.

Jika mau dianggap sebagai pemerintahan yang bersahabat dengan pers, kata Asep, seharusnya pemerintahan Jokowi segera mengusut tuntas kasus-kasus tersebut.

Contoh lainnya, Asep menambahkan, adalah revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang batal dilakukan.

Dari situ, LBH Pers dapat menilai bahwa pemerintah tak serius dalam menjaga kebebasan pers.

Sebab, UU ITE dinilai mencederai hak asasi dalam berekspresi dan berinformasi sebagaimana diatur dalam Pasal 28F Undang-Undang Dasar 1945.

Hal lain, menurut Asep, adalah terkait Surat Edaran Kapolri tentang Hate Speech. Terutama, karena dalam SE tersebut, penanganan kasus ujaran kebencian disamakan dengan pencemaran nama baik.

Hal tersebut dikhawatirkan dapat berujung pada pemberangusan kebebasan berpendapat.

Asep menegaskan, jika memang berkomitmen mendukung kebebasan pers, Jokowi harus mendorong pejabatnya, misalnya kepolisian, untuk mengkaji SE Hate Speech dan Kominfo untuk lebih gigih lagi di DPR untuk memasukkan UU UTE pada Prolegnas 2016.

"Ini menimbulkan bahwa kondisi ini ya buruk, ya mungkin lebih buruk dibandingkan yang lalu," ucap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com