Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.500 Anggota Linmas Diperbantukan untuk Amankan TPS

Kompas.com - 07/12/2015, 18:26 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 4.500 anggota satuan perlindungan masyarakat (satlinmas) dikerahkan untuk mengamankan TPS dalam pilkada Pilkada 9 Desember mendatang.

Serah terima personel dilakukan Penjabat Bupati Semarang Sujarwanto Dwiatmoko kepada Kapolres Semarang AKBP Latif Usman saat apel pergeseran petugas pengamanan TPS dan penyerahan petugas Linmas di Stadion Pandanaran Wujil Ungaran, Senin (7/12/2015).

"Mereka akan bekerja sama dengan Satpol PP dan jajaran Polri didukung TNI untuk melaksanakan pengamanan menjelang dan paska pelaksanaan Pilkada kali ini. Anggota Linmas ini akan menjadi ujung tombak pengamanan disetiap TPS," ujar Jarwanto.

Pihaknya optimis jika seluruh unsur pengamanan pilkada termasuk linmas dapat bertugas dengan baik maka situasi keamnan wilayah akan terjaga.

Dengan jaminan keamanan maka semua tahapan pilkada di Kabupaten Semarang diharapkan dapat berjalan lancar.

Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Latif Usman mengharapkan para petugas dapat brsinergi dengan pihak-pihak terkait.

Ia meminta tahapan pemungutan suara pada tanggal 9 Desember mendatang tidak dianggap sebagai peristiwa biasa yang dapat mengurangi tingkat kesiapan para petugas.

"Tahapan pemungutan suara ini memiliki potensi kerawanan yang perlu mendapat perhatian. Sehingga situasi kondusif selama ini dapat terus dipertahankan," Kapolres menegaskan.

Kapolres menambahkan, untuk pengamanan TPS pada hari H pemungutan suara pihaknya menyiapkan 600 personel.

"Kita bersyukur bahwa tempat kita kita tidak ada yang rawan. Khusus Ambarawa memang ada perhatian lebih karena ada dua calon bupati di sana. Tapi secara umum kondusif semuanya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com