Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Gaya Koboi Rizal Ramli Disukai Netizen

Kompas.com - 28/11/2015, 21:06 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter.

Salah satu alasannya adalah publik menyukai gaya Rizal yang tak pandang bulu dalam bersikap.

"Publik ternyata menyukai gaya koboi Rizal Ramli," ujar peneliti Indef Ami Ramadiah, di Kantor Indef, Jakarta Selatan, Sabtu (28/11/2015).

Berdasarkan data Indef, nama Rizal Ramli disebut 195.000 kali oleh para pengguna Twitter. Setidaknya, hal itu terjadi sepanjang Agustus hingga November 2015.

Indef merinci beberapa isu yang banyak dibicarakan seputar Rizal. Pertama, sepak terjang Rizal terkait gaya kritisnya di dalam kabinet diperbincangkan sebanyak 16.758 kali.

Kedua, dalam isu pemberantasan mafia garam, dan munculnya istilah "kepret" diperbincangkan sebanyak 15.666 kali.

Selain itu, terkait isu pembangunan di luar Jawa melalui alokasi anggaran, diperbincangkan sebanyak 10.580 kali oleh netizen.

Meski demikian, popularitas Rizal Ramli tidak selalu berdampak positif. Misalnya, perselisihannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa anggota Kabinet Kerja, dinilai malah menimbulkan kegaduhan dan bukan perbaikan.

Hal itu dibicarakan sebanyak 9.007 kali.

Survei ini dilakukan Indef pada 12 Agustus-13 November 2015. Pengolaha data media sosial menggunakan 6,5 juta tweet tentang pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dan 1,5 juta tweet tentang menteri Kabinet Kerja. Selain itu, menggunakan 15.000 tweet tentang isu reshuffle.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com