Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Coret Dua Calon Kepala Daerah Berstatus Terpidana

Kompas.com - 17/11/2015, 18:39 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi, dan Calon Bupati Boven Digoel di Provinsi Papua, Yusak Yaluwo, akan segera dicoret oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Keduanya tidak dapat melanjutkan proses Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015.

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nelson Simanjuntak mengatakan, keduanya secara formil dan materil belum menjadi mantan terpidana dan masih berstatus bebas bersyarat hingga 2016.

"Sudah dieksekusi KPU karena masa bebas bersyaratnya 2016. Masih secara formil dan materil, mereka belum jadi mantan terpidana. Boven Digoel juga sama, 2016," tutur Nelson di Kantor Bawaslu Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (17/11/2015).

Sementara itu, calon kepala daerah berstatus bebas bersyarat lainnya, yaitu calon Bupati Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Ismet Mile, tidak akan dicoret.

Alasan KPU, karena masa pidananya telah berakhir Desember 2014 dan tahun ini ini dalam masa percobaan.

"Bone Bolango itu kan masa berakhir pidananya Desember 2014," kata Nelson.

Ditemui terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Husni Kamil Manik mengatakan, pencoretan keduanya hanya masalah waktu.

Ia mengatakan ada beberapa prosedur yang harus dilalui.

"Yang jelas KPU dan Bawaslu satu pemahaman itu tidak memenuhi syarat," ujar Husni di Kantor KPU Pusat Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Namun, Husni menambahkan, dari informasi yang didapatkannya, surat suara Kabupaten Boven Digoel telah dicetak dan kemungkinan tidak akan dilakukan pencetakan ulang.

Nantinya, menurut Husni, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa calon yang bersangkutan telah dicoret.

Sehingga jika ada pemilih yang mencoblos nomor urut pasangan tersebut suaranya akan dianggap tidak sah.

"Boven Digoel itu informasinya sudah dicetak. Nanti diberikan penjelasan bahwa pasangan calon ini Tidak Memenuhi Syarat. Nanti disosialisasikan. Tetap ada (di surat suara)," kata Husni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com