JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, dia dan delegasi DPR memang membahas pembelian alat utama sistem pertahanan saat bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Salah satu yang dibahas adalah pembelian pesawat Amfibi US2 dari Negeri Sakura itu.
Menurut Novanto, pembahasan tersebut bukan lah membuat suatu kesepakatan baru.
Namun, dia hanya sekedar menindaklanjuti nota kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Jepang, saat Presiden Joko Widodo bertemu Shinzo Abe Maret lalu.
"Dalam pertemuan itu, kami ingin menekankan lagi agar MoU dalam bidang pertahanan itu berjalan," kata Novanto kepada Kompas.com, Jumat (13/11/2015).
Menurut Novanto, Jepang saat ini memiliki alutsista dengan kualitas nomor satu. Jika ingin kuat dalam bidang pertahanan, maka kerjasama dengan jepang adalah opsi yang terbaik.
"Pesawat amfibi itu bisa mendarat di atas air walau ombaknya setinggi tiga meter," ujar dia.
Selain membahas alutsista, Delegasi DPR dan PM Jepang juga banyak membahas kerja sama mengenai keamanan di Asia Pasifik, khususnya di Laut China Selatan.
Kerja sama dalam bidang bisnis dan investasi yang bisa menguntungkan kedua pihak juga ikut dibahas.
"Yang penting kerjsama ini menguntungkan kedua negara. Teknisnya seperti apa itu kita serahkan pemerintah," ujarnya.
Pertemuan Delegasi DPR dan Shinzo Abe berlangsung di Kantor PM Jepang, Tokyo, Rabu (11/11/2015) lalu.
Menanggapi pertemuan itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak mau ambil pusing. (Baca: Ketua DPR Bertemu PM Jepang Bahas Pembelian Amfibi, Ini Kata Menhan)
"Ya dia (Setya Novanto) pengin saja kali," ujar Ryamizard di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.