Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Ketua MPR: Sila Keempat Pancasila Tidak Diamalkan Lagi

Kompas.com - 02/11/2015, 14:52 WIB
advertorial

Penulis


Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan delegasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Masyarakat PROJO (Pro Jokowi) berdiskusi soal minimnya penanaman dan pengamalan dasar negara Pancasila pada diri masyarakat Indonesia.

Menurut Zulkifli rasa cinta tanah air pada masyarakat serta pihak-pihak yang berwenang menjalankan urusan kenegaraan masih kurang. Hal itu tampak dari lunturnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian.

Zulkifli menyayangkan bahwa sila keempat dalam Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” tak lagi dipahami dan diamalkan dalam berorganisasi. Musyawarah dan mufakat dikalahkan oleh pertarungan yang kerap terjadi pada masyarakat dan pemerintah.

“Sila keempat sudah tidak ada lagi. Semua bertarung. Presiden, bupati, bertarung. Itu bukan Indonesia, jauh dari peradaban kita. Indonesia seharusnya bisa musyawarah mufakat,” tutur Zulkifli dalam diskusi bersama DPP PROJO di ruang kerjanya di Kompleks DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Itu sebabnya, kata Zulkifli, Sosialisasi Empat Pilar MPR RI menjadi penting untuk seluruh masyarakat Indonesia. Keempat pilar MPR RI, yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu mampu menjaga agar roh kebangsaan tidak luntur. Sosialisasi bukan hanya ke masyarakat di daerah-daerah, namun juga kepada elit politik maupun organisasi masyarakat, termasuk PROJO.

“Makanya ada sosialisasi Empat Pilar, tapi kritis. Kalau levelnya sosialisasi di desa itu lain, dengan mejaga kerukunan. Tetapi kalau dengan Bapak-bapak (DPP PROJO), sosialisasinya begini,” ujar Zulkifli.

Lebih dari itu, Zulkifli mengharapkan sosialisasi keempat pilar tersebut tidak hanya gencar dilakukan oleh MPR, melainkan juga pemerintah baik pusat maupun daerah, sampai Presiden.

Percepatan pembangunan

Pada kesempatan tersebut Ketua MPR dan DPP PROJO juga menyinggung soal percepatan pembangunan negara. Menurut Zulkifli, diperlukan perencanaan pembangunan 50 tahun untuk tanah air.

Terkait hal ini, Ketua Umum DPP PROJO berharap pembangunan bisa melibatkan anak muda serta bertolak dari inovasi. “Di Tiongkok, satu kata kunci untuk maju itu inovasi. Lalu kita apa? Tiongkok mau mengejar ketertinggalan hidup yang makin jauh. Dengan adanya inovasi, kita jadi punya arah,” tutur ia.

Zulkifli pun mendukung untuk membangun generasi muda yang cinta tanah air. “Memang kita harus membangun persaudaraan dan generasi muda cinta tanah air. Tapi harus menggerakkan pemerintah. Kebhinnekaan itu adalah anugerah dan kekuatan,” ungkap Zulkifli. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com