Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Daerah Harus Susun Perencanaan yang Sinergis dengan Pusat

Kompas.com - 28/10/2015, 17:37 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo mengatakan, para kepala daerah harus menyusun perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dengan perencanaan pembangunan nasional.

Ia menyayangkan sejumlah program dan anggaran daerah tidak terencana dengan baik, serta tidak sesuai dengan skala prioritas daerah.

"Makanya saya minta, merencanakan anggaran itu harus fix. Tidak boleh main-main. Dana hibah dan bansos juga harus clear. Dana retribusi pajak jangan digunakan yang tidak-tidak," tutur Tjahyo saat ditemui usai acara Rapat Koordinasi Nasional di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2015).

Perencanaan anggaran, menurut Tjahyo, juga termasuk rencana anggaran bencana. Sehingga daerah tidak mengalami kesulitan saat datang bencana tiba-tiba.

"Kalau daerahnya rawan bencana ya harusnya ada anggarannya. Tidak kayak begini, banyak bencana, kebakaran saja tidak siap," kata dia.

Tjahjo mencontohkan, penganggaran yang tidak baik adalah pembangunan waduk Jatigede yang perencanaannya telah dilakukan sejak era Presiden Soekarno namun pembebasan tanahnya baru selesai pada era Presiden SBY.

"Ini contoh tidak terencana dengan baik, tidak dianggarkan dengan baik," ujar Tjahyo.

Ia menegaskan, perencanaan pembangunan dan anggaran daerah juga harus komprehensif. Pemda dituntut untuk setidaknya memahami secara geografis, kultur, budaya serta perencanaan apa yang dibutuhkan masyarakat.

Namun, ia mengaku menemui dilema jika pemerintah harus memberikan hukuman bagi pemerintah-pemerintah daerah yang penyerapan anggarannya tidak beres. Karena jika hukumannya berupa pemotongan anggaran, maka yang terkena imbasnya adalah masyarakat.

"Memberi sanksi ke pimpinan, yang rugi kan masyarakat. Jadi harus arif. Ini akan diterapkan dengan bijak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com