JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku prihatin karena kepala daerah tidak memiliki alokasi anggaran untuk sosialisasi Pancasila. Ia mengaku sempat melontarkan protes terkait hal itu.
Zulkifli mengungkapkan, MPR sampai harus mengalokasikan anggaran untuk perlombaan cerdas cermat bertemakan Pancasila dan wawasan kebangsaan yang digelar di sebuah daerah. Padahal menurutnya, gubernur, bupati/wali kota mampu menyisihkan anggaran untuk keperluan seperti itu.
"Ada lomba cerdas cermat dibiayai MPR, saya protes. Tapi mereka (kepala daerah) bilang, Pancasila itu urusan sana, orang-orang tua dan MPR," kata Zulkifli, saat memberikan sambutan dalam seminar dan bedah buku "Revolusi Pancasila" di Jakarta Convention Center, Selasa (27/10/2015).
Zulkifli berharap daerah mau terlibat dalam sosialisai nilai-nilai Pancasila. Sebab, Pancasila menyediakan nilai kebangsaan, dasar falsafah, pandangan hidup, dan nilai persatuan.
"Revolusi Pancasila harus dilakukan berkesinambungan. Sekali dicetuskan, revolusi harus diselesaikan," ucapnya.
Seminar dan bedah buku "Revolusi Pancasila" digelar oleh Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila bekerja sama dengan Aliansi Kebangsaan.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci dalam acara tersebut. Tokoh lain yang hadir adalah mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, ekonom Emil Salim, Yudi Latif, Komarudin Hidayat, dan Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.