JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menilai satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum berjalan optimal. Sohibul meminta Presiden dan jajarannya untuk lebih bekerja keras pada tahun-tahun mendatang.
"Saya kira semua sudah tahu rapornya tidak bagus," kata Sohibul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dari sisi ekonomi, Sohibul menilai hasil kerja Jokowi-JK tak menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi tak sesuai harapan. Selain itu, angka pengangguran justru bertambah banyak dengan adanya pemutusan hubungan kerja di mana-mana.
"Dari sisi mikro, jumlah kemiskinan bertambah, dan daya beli masyarakat menurun," kata Sohibul.
Dari sisi penegakan hukum, PKS memuji gebrakan Jokowi yang menghukum mati para bandar dan pengedar narkoba. Namun, PKS memandang kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi-Polri sebagai salah satu catatan negatif. "Ini membuat penegakan hukum semakin tidak kelihatan arahnya," kata dia.
Selain itu, Sohibul juga menyoroti persoalan penanganan bencana asap yang menyengsarakan banyak orang. Menurut dia, bencana asap ini sudah berlangsung cukup lama dan harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
"Itu PR yang payah menurut saya, pemerintah tidak terlalu sigap," ujar anggota Komisi X DPR ini.
Kendati kinerja pemerintah belum menggembirakan, Sohibul tidak melihat perombakan atau reshuffle kabinet sebagai solusi. Dia menyarankan agar pemerintah lebih fokus dan meningkatkan kinerjanya dalam segala bidang.
"Jokowi harus menunjukkan kepemimpinannya dengan lebih kokoh agar para menterinya bisa bekerja lebih baik lagi," ucapnya.