Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Harusnya Pajak Freeport Lebih Tinggi

Kompas.com - 13/10/2015, 21:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai investasi PT Freeport di Indonesia harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara. Indonesia masih memerlukan Freeport dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.

Di lain pihak, kerjasama tersebut sedapat mungkin harus turut menguntungkan Freeport sebagai investor. Atas dasar itu, renegosiasi kontrak antara pemerintah dengan Freeport berlangsung alot.

"Perundingan itu menuju bagaimana ada win-win, ada manfaat besar kepada negara, juga tentu ada manfaat kepada investor musti kan gitu. Nah, di situlah perundingannya yang ketat. Hingga perundingannya sudah berlangsung lebih setahun ini, bukan main-main ini. Alot, sejak pemerintahan yang lama," kata Kalla.

Kontrak karya Freeport akan berakhir pada 2021 mendatang. Sejauh ini, pemerintah belum resmi memperpanjang kontrak karya Freeport. Menurut Kalla, jika pun kontrak Freeport diperpanjang, kerjasama itu sedianya menghasilkan manfaat lebih baik bagi negara Ia menyebut kemungkinan untuk menaikkan pajak yang dikenakan kepada Freeport.

"Harus pajaknya lebih tinggi, juga investasinya harus mencakup, menyentuh rakyat banyak, harus lebih besar pendapatan negara, itu harus. Harus lebih baik daripada yang dulu, itu jelas," ujar Kalla.

Pemerintah pun telah memberikan syarat yang harus dipenuhi Freeport jika perusahaan asal Amerika Serikat itu ingin memperpanjang kontraknya dengan Indonesia. Adapun syarat yang harus dipenuhi Freeport di antaranya pembangunan smelter di Papua dan menerapkan prinsip pembangunan berkeadilan.

Selama bertahun-tahun Freeport beroperasi di Grasberg, rakyat Papua tak merasakan keuntungan. Padahal, kinerja keuangan Freeport sangat fantastis. FCX memproduksi 2.9 juta pound tembaga dan 846.000 ons emas pada kuartal I-2014.

Kontribusi Freeport Indonesia terhadap FCX untuk tembaga 16 persen dan emas 91,7 persen. FCX meraup laba 1,54 miliar dollar AS dari pendapatan 16,2 miliar dollar AS. Freeport Indonesia meraup pendapatan 1,5 juta dollar AS dari tembaga dan 1 miliar dollar AS dari emas.

Total tambang Grasberg menyumbang 2,5 miliar dollar AS kuartal I-2014. Kendati demikian, keuntungan finansial yangfantastis itu tak sebanding dengan kehidupan rakyat Papua. Wapres menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memperpanjang kontrak Freeport jika syarat tersebut tidak dipenuhi.

"Harus, kalau tidak dipenuhi, pasti tidak diperpanjang. Kan itukan pusat punya syarat, daerah juga memberikan syarat tambahan. Dan itu semuanya ya tentu diharapkan dapat dipenuhi syaratnya," ucap Kalla.

Ia juga mengatakan bahwa Freeport sudah memberikan sinyal untuk memenuhi syarat yang diajukan pemerintah tersebut. "Kita juga kalau dipenuhi, otomatis juga itu tentu dapat diperpanjangkan. Dan itu juga termasuk dia harus lepaskan sahamnya untuk Indonesia," ucap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com