Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III DPR Temukan Penambangan Ilegal di Lumajang Di-"Back Up" Aparat

Kompas.com - 05/10/2015, 14:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR RI menemukan sejumlah temuan setelah melakukan kunjungan ke Lumajang, Jawa Timur, akhir pekan lalu. Selain mengunjungi lokasi tambang, Komisi III juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Kapolda dan Kapolres, serta mengunjungi rumah Tosan dan Salim Kancil.

"Hasil temuan Komisi III memang ada illegal mining yang telah lama beroperasi di sana dan diketahui oleh Pemda setempat," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Senin (5/10/2015).

Selain menemukan adanya illegal mining (penambangan ilegal), ditemukan pula adanya pembiaran yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Diduga kuat, ada oknum kepolisian, pemerintah daerah, dan DPRD yang menjadi back up atau berdiri di belakang kegiatan penambangan ilegal tersebut.

Benny menambahkan, Komisi III telah merekomendasikan Kapolda Jawa Timur untuk secara tuntas mengusut pelaku penambangan ilegal, termasuk melakukan penyidikan terhadap pihak-pihak yang menjadi beking, penadah, dan penampung.

"Kita memperoleh info bahwa penampung juga di Lumajang dan diduga kuat dilindungi aparat penegak hukum," kata Benny. 

Selain pelaku penambangan ilegal, Komisi III juga meminta Kapolda mengusut kasus penganiayaan Salim Kancil dan Tosan serta meminta untuk memeriksa Kapolres Lumajang dan sejumlah anggota kepolisian, baik yang berbintang maupun yang tidak, yang diduga kuat menjadi back up pelaku penambangan ilegal tersebut. Namun, Benny membantah Komisi III juga meminta Kapolda untuk mencopot anggota kepolisian jika ditemukan ada yang terlibat.

"Kita hanya meminta Kapolda, Mabes Polri, untuk mengusut ini. Sudah menjadi cerita umum di masyarakat Lumajang siapa saja yang (jadi) beking. Kita tunggu saja," ucap Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com