Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relasi RI-Australia Setelah Abbott

Kompas.com - 01/10/2015, 15:08 WIB

Oleh: Ahmad Khoirul Umam

JAKARTA, KOMPAS - Drama politik internal Partai Liberal di Australia, 14 September, lalu telah menghasilkan kepemimpinan baru di negeri itu.

Perdana Menteri Tony Abbott, yang popularitasnya menurun dalam setahun terakhir, akhirnya kalah dari politikus kawakan Malcolm Turnbull dalam perebutan kepemimpinan Partai Liberal Australia. Pola komunikasi Abbott yang cenderung kontroversial dalam merespons isu-isu nasional dan luar negeri berujung pada pengajuan mosi tak percaya dan mengantarkan kemenangan Malcolm Turnbull.

Perubahan kepemimpinan partai pemenang Pemilu 2013 itu otomatis mengubah pemegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan federal Australia. Suksesi yang berlangsung begitu cepat mengindikasikan betapa cair dinamika konstelasi dalam partai politik di Australia, di mana fluktuasi perekonomian nasional hampir selalu jadi pemantik.

Pelengseran Abbott sekaligus menggugurkan janji Partai Liberal menghadirkan stabilitas politik dan kepemimpinan nasional yang berbeda dari pemerintahan Partai Buruh sebelumnya yang tidak stabil di bawah kepemimpinan Kevin Rudd dan Julia Gillard. Australia memiliki lima perdana menteri dalam lima tahun terakhir.

Relasi bilateral

Pola dan karakter komunikasi PM Malcolm Turnbull tampaknya akan jadi pembeda dengan kepemimpinan Abbott. Dalam pernyataan publik pertama bersama Julie Bishop—yang kembali terpilih sebagai wakil ketua di Partai Liberal—Turnbull menekankan pentingnya mengajak, membujuk, dan justru bukan ”menguliahi” berbagai pihak untuk membangkitkan perekonomian Australia.

Ajakan Turnbull menjadi indikator positif bagi upaya perubahan pola komunikasi hubungan luar negeri Australia selanjutnya, khususnya relasi bilateral Indonesia-Australia.

Selama dua tahun di bawah kepemimpinan Abbott, hubungan Indonesia-Australia tegang dan tak produktif. Contoh sikap Abbott yang bikin panas, antara lain, keengganan meminta maaf atas tragedi penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta delapan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (2012); juga pernyataan tentang pembelian kapal Indonesia yang akan digunakan para imigran gelap menyeberang ke Australia (2013); dan dukungan terbuka atas kebijakan petugas perbatasan Australia menyuap para nakhoda kapal pengangkut imigran gelap untuk kembali ke perairan Indonesia (2015). Abbott juga mengaitkan bantuan tsunami Aceh dengan upaya keringanan hukuman bagi dua terpidana mati kasus Bali Nine (2015).

Tetap terukur

Kendati demikian, optimisme terhadap pemerintahan baru hendaknya terukur. Berdasarkan pengalaman, relasi bilateral kedua negara ketika Partai Liberal berkuasa acap membuat Indonesia menghadapi kendala.

Sebaliknya, kepemimpinan Partai Buruh sering dianggap lebih tulus dalam upaya meningkatkan hubungan luar negeri Australia dengan negara-negara Asia, khususnya Indonesia (Sulistiyanto, 2010; Kitley, Chauvel dan Reeve, 1989; Brown, 1996).

Meskipun demikian, asumsi tersebut kandas juga oleh fakta penyadapan intelijen Australia terhadap petinggi Indonesia, yang disinyalir telah terjadi sejak pemerintahan Kevin Rudd.

Terlepas dari perbedaan karakter politik luar negeri kedua partai, Australia di bawah kepemimpinan Turnbull sepatutnya berkomitmen lebih besar memperbaiki relasi Indonesia-Australia. Namun, upaya ini acap terkendala sikap saling curiga yang melahirkan pola hubungan "strange neighbors" atau tetangga yang asing (Ball dan Wilson, 1991; George & McGibbon, 1998; Philpott, 2001).

Hal itu tidak lepas dari berbagai peristiwa yang memang sulit dihapus dari memori kolektif masyarakat masing-masing negara. Citra negatif Indonesia terbangun sejak tragedi Balibo Five yang menewaskan sejumlah jurnalis Australia di Timor Timur (1975), diikuti peristiwa bom Bali (2001 dan 2002), bom di Kedutaan Australia di Jakarta (2004), kontroversi kasus Schapelle Corby, dan hukuman mati dua terpidana kasus Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (2015).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Lebih dari Rp 50 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com