Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Surabaya Diminta Percepat Penyelesaian Sengketa Pilkada

Kompas.com - 02/09/2015, 13:03 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu meminta agar Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Surabaya mempercepat proses penyeleaian sengketa pilkada. Panwaslu diharapkan dapat memberikan putusan sengketa sebelum masa pendaftaran dibuka kembali oleh KPU.

"Kemarin, sengketa sudah masuk di Panwaslu, berarti hari ini sudah bisa diproses, ternyata mereka bilang tanggal 5 Sepetember sudah bisa selesai," ujar Komisioner KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).

Menurut Arief, mekanisme yang lebih baik adalah apabila putusan Panwaslu dikeluarkan sebelum KPU Surabaya membuka kembali pendaftaran pada 6-8 September 2015. Sebab, jika putusan Panwaslu merekomendasikan agar pasangan yang mengajukan sengketa diterima pendaftarannya, KPU tidak perlu lagi membuka pendaftaran pasangan calon.

Dengan demikian, sebut Arief, jika Panwaslu Surabaya memutuskan pasangan Rasiyo dan Dhimam Abror untuk diterima pendaftarannya oleh KPU, Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat yang menjadi pengusung tidak boleh lagi mencalonkan pasangan baru untuk bersaing di Pilkada Surabaya. Sementara, jika Panwaslu memutuskan pasangan Rasiyo-Abror tidak diterima pendaftarannya, maka partai politik mana pun, kecuali PDI-P yang telah ditetapkan pasangan calonnya, boleh mengajukan pasangan calon kepala daerah dalam waktu pendaftaran yang dibuka kembali.

"Intinya kita hanya memberikan arahan saja, semua dilaksanakan oleh KPU Surabaya dan Panwaslu," kata Arief.

Sebelumnya, Kota Surabaya kembali hanya memiliki calon tunggal kepala daerah, setelah pasangan Rasiyo dan Abror dinyatakan tidak lolos tahap verifikasi administrasi oleh KPU Surabaya. Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah, KPU Surabaya dapat membuka kembali waktu pendaftaran calon kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com