Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Basarnas Diterbangkan Twin Otter untuk Cari Trigana Air

Kompas.com - 17/08/2015, 06:43 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 orang anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) diberangkatkan ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (17/8/2015) untuk mencari pesawat Trigana Air yang hilang kontak sejak kemarin.

Informasi yang dihimpun Kompas.com di Base Ops Pangkalan Angkatan Udara Jayapura yang menjadi posko pencarian pesawat Trigana Air PK-YRN, 11 anggota Basarnas berangkat menggunakan pesawat Twin Otter milik Trigana Air sekitar pukul 06.45 WIT.

Selanjutnya 11 anggota Basarnas tersebut akan bergabung dengan tim pencarian yang untuk mendatangi daerah yang dicurigai menjadi lokasi jatuhnya pesawat ATR Trigana Air di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Belum ada keterangan dari pihak terkait. Saat ini, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Heri Dosinaen, Kepala Basarnas, Danlanud Jayapura serta sejumlah pihak sudah berkumpul di Base Ops Lanud Jayapura untuk berkoordinasi terkait pencarian pesawat.

Adapun Kepala Tim SAR Jayapura, Ludiyanto mengatakan, pencarian diutamakan melalui udara. Upaya pencarian melalui jalur darat masih akan dipertimbangan. Ini disebabkan lokasi tempat jatuhnya pesawat sangat sulit dijangkau dan berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut. (Baca: Pencarian Awal Pesawat Trigana Air Diutamakan Melalui Udara)

Sedangkan Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally mengatakan, pencarian diperluas hingga ke wilayah Iwur. Diperluasnya pencarian karena upaya tim di Kampung Tiga, Distrik Okbape, tidak menemukan petunjuk, sehingga harus kembali ke Oksibil. (Baca: Pencarian Pesawat Trigana Diperluas ke Iwur)

Kementerian Perhubungan menyatakan, pesawat itu diduga jatuh di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, setelah menabrak Gunung Tangok. Informasi ini berdasarkan laporan dari masyarakat. (Baca: Kemenhub: Pesawat Trigana Air Menabrak Gunung)

"Info dari masyarakat, menabrak gunung," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Pesawat tersebut melakukan kontak terakhir pada pukul 14.55 WIB. Berangkat dari Sentani pada pukul 14.21 WIB, pesawat itu seharusnya tiba di Oksibil pada pukul 15.16 WIB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com