MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengingatkan agar pemerintah menyiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Bahkan, Muhammadiyah mendorong agar Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam komunitas yang akan diluncurkan akhir tahun 2015 ini.
"Dengan segera diberlakukannya MEA, maka kita dorong agar Indonesia bisa menjadi pemain kunci di kawasan," kata Din saat membuka Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (3/8/2015).
Din menegaskan, Muhammadiyah siap menjadi mitra pendukung strategis pemerintah dalam mewujudkan hal itu. Sebagai salah satu ormas yang mengedepankan prinsip berkemajuan, menurut dia, sudah menjadi kewajiban Muhammadiyah mendukung setiap program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Muhammadiyah siap memberikan tafsir kontekstual untuk mendukung Indonesia menjadi negara yang maju, adil dan makmur serta bermartabat. Karena dengan Indonesia yang berkemajuan maka eksistensi Indonesia dapat diperhitungkan," ujarnya.
Namun, ia mengingatkan, jika ada program pemerintah yang dianggap meresahkan masyarakat, Muhammadiyah juga siap menjadi kekuatan pengeritik pemerintah.
Muktamar ke-47 Muhammadiyah juga dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pembukaan tersebut, Jokowi berpesan agar Muhammadiyah melanjutkan misi Islam berkemajuan untuk menjawab tantangan zaman yang kini tengah dihadapi. (Baca: Presiden Ingin Muhammadiyah Jawab Tantangan Zaman)
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki kontribusi besar terhadap Indonesia. Salah satu kontribusi tersebut, yakni di dalam dunia pendidikan dan kesehatan. (Baca: Presiden: Kita Hormat dan Berterima Kasih atas Kontribusi Muhammadiyah)
"Bayangkan, berapa ratus ribu bayi anak bangsa ini yang telah lahir di Rumah Sakit Muhammadiyah atau di klinik-klinik bersalin Aisyiyah," kata Jokowi saat membuka Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (3/8/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.