Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pimpinan DPR, Presiden Turki Keluhkan Pendatang yang Akan Bergabung dengan ISIS

Kompas.com - 31/07/2015, 20:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluhkan banyaknya foreign fighter yang hendak bergabung dengan organisasi Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu disampaikannya saat menemui pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Erdogan mengatakan, Turki adalah negara yang berbatasan langsung dengan Suriah. Namun, sesampainya di Turki, para foreign fighter itu gagal menyeberang ke Suriah sehingga harus ditampung oleh Pemerintah Turki.

"Dia bilang akibat konflik di Suriah, Turki menanggung 1,9 juta orang pengungsi," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq seusai pertemuan.

Selain Mahfudz, pertemuan diikuti oleh Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Nurhaayati Ali Assegaf, dan Sekjen DPR Winantuningtyastiti.

Menurut Fadli Zon, Erdogan mengisahkan, akibat pengungsi tersebut, Pemerintah Turki sudah mengeluarkan dana sebesar 6 miliar dollar AS. Biaya paling besar dikeluarkan untuk mencarikan tempat tinggal bagi para pengungsi itu.

"Ini sudah menjadi beban sendiri juga bagi Turki," kata Fadli.

Erdogan pun meminta Indonesia untuk semaksimal mungkin mencegah warga negaranya yang hendak ke Suriah melalui Turki.

"Karena ada sejumlah warga negara Indonesia yang datang ke sana dan ini harus dihentikan," ucap Fadli.

Ancaman mengenai ISIS ini juga menjadi salah satu isu yang disinggung oleh Presiden Joko Widodo dengan Erdogan. Dari pertemuan itu, Jokowi menyatakan bahwa kedua negara siap meningkatkan kerja sama di bidang intelijen.

"Ya kita kan tahu bahwa banyak dari sini yang menuju ke Suriah itu lewat Turki. Oleh sebab itu, tadi kami juga minta agar ada kerja sama intelijen," ujar Jokowi seusai pertemuan di Istana Merdeka, Jumat (31/7/2015).

Jokowi mengungkapkan, kerja sama intelijen ditujukan agar aparat kedua negara bisa saling berbagi informasi. Dia pun berencana untuk menempatkan aparat intelijen Indonesia di Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com