JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menunggu hasil penyelidikan polisi maritim Vietnam tentang delapan warga negara Indonesia yang merompak kapal Orkim Harmony asal Malaysia. Setelah proses penyelidikan oleh polisi maritim Vietnam selesai, berkasnya akan diserahkan kepada kepolisian negara tersebut.
"Prosesnya berapa lama, pihak Vietnam belum bisa memberitahukan. Penanganan selanjutnya sangat tergantung pada kriminal yang dilakukan mereka," kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Mayerfas, Kamis (25/6/2015) di Jakarta.
Mayerfas mengatakan, pejabat dan staf Kedutaan Besar RI di Hanoi dan Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Min City telah bertemu dengan delapan perompak tersebut dan memastikan bahwa mereka adalah warga negara Indonesia. Namun, hanya tiga orang yang memiliki dokumen berupa paspor dan KTP.
Dalam kasus tersebut, ada tiga negara yang sangat menunggu proses investigasi tersebut. Negara pertama adalah Vietnam karena perompak tersebut ditangkap di wilayah negara itu. Negara kedua adalah Malaysia tempat perisitiwa perompakan terjadi, dan negara ketiga adalah Indonesia karena terdapat delapan yang menjadi perompak dalam kasus itu.
"Saat ini mereka berada di Pulau Phu Quoc dalam kondisi baik dan ditempatkan di guest house polisi maritima. Kita juga sudah memberikan bantuan segala keperluan mereka," kata Mayerfas.
Selama menunggu proses penyelidikan selesai, pemerintah Indonesia belum bisa menentukan sikap terkait permintaan ekstradisi atau bantuan hukum lain. Vietnam dan Indonesia memang mempunyai perjanjian ekstradisi sejak 26 April 2015. Belum diketahui pula di mana para tersangka itu akan diadili. "Tunggu proses investigasi polisi Vietnam selesai," kata Mayerfas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, kasus perompakan di kawasan Asia Tenggara merupakan suatu tantangan bersama bagi negara-negara anggota ASEAN. Kejahatan ini dan merupakan kriminalitas yang teroganisasi.
"Kita selalu melakukan patroli. Ada koordinasi dengan patroli negara-negara tetangga kita. Kasus kemarin melibatkan baik kapal Indonesia, kapal dari Thailand dan Vietnam," kata dia.
Kapal tanker Orkim Harmony dibajak oleh sejumlah perompak di lepas pantai Singapura, Kamis (11/6/2015). Sebanyak 22 awak kapal disekap di kapal tersebut, sebelum para perompak kabur melalui sekoci pada Kamis malam. Kedelapan WNI yang diduga membajak kapal Malaysia itu ditangkap otoritas Vietnam di Pulau Thochu, Vietnam. (Baca Verifikasi 8 WNI Perompak Kapal Malaysia Tunggu Akses Konsuler dari Vietnam)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.