JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas untuk membahas perbaikan program pemberian beras masyarakat miskin (raskin) tahun 2016. Jokowi meminta kualitas raskin untuk tahun depan diperbaiki.
Presiden menjelaskan, permintaan itu berkaitan pengalaman pemberian raskin sebelumnya yang mengecewakan masyarakat. Beras yang dibagikan merupakan stok lama dan dianggap Jokowi tidak layak untuk dikonsumsi.
"Saya ingin kita semuanya memperbaiki dan menyempurnakan mekanisme penyerahan raskin," kata Jokowi, saat membuka rapat tersebut, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/6/2015).
Dalam rapat tersebut, hadir beberapa menteri, di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri BUMN Rini M Soemarno, serta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Jokowi melanjutkan, dirinya menemukan langsung kondisi raskin yang hitam, berjamur bahkan terdapat kutu di dalamnya. Ia berharap tidak ada lagi raskin berkualitas buruk seperti itu.
Lalu, Jokowi menyampaikan adanya masalah pemberian raskin yang tidak mencukupi pagu beras yang dibutuhkan di level kelurahan. Menurut Jokowi, masalah ini telah lama terjadi dan harus segera dicarikan solusinya.
"Data penerima raskin yang tidak sinkron itu harus kita perbaiki," ujarnya.
Mengenai masalah distribusi, Jokowi meminta dicarikan solusi agar distribusi ke daerah-daerah dengan letak geografi khusus dapat berjalan tepat waktu. Ia juga meminta penyaluran raskin dilakukan dengan teliti agar tepat diberikan sesuai target rumah tangga penerima raskin.
"Kualitas beras harus kualitas baik. Jangan sampai raskin berasnya hitam, ada kutu, berjamur, sehingga tidak bisa dikonsumsi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.