Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Resmi Rombak Struktur Organisasi, Satu Kedeputian Dihapus

Kompas.com - 11/06/2015, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nomenklatur Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sudah ditandatangani presiden Jokowi, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 65 dan 66 Tahun 2015. Dengan demikian, maka struktur organisasi kementerian PPN atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi dirombak.

Seperti diketahui, rencana perombakan ini telah disampaikan oleh Menteri Bappenas Andrinof Chaniago beberapa waktu lalu. Adapun perubahan yang dimaksud di antaranya dengan dengan menghapuskan satu kedeputian dan menambah dua staf ahli.

Selebihnya, Bappenas telah menyesuaikan strukturnya dengan perubahan nomenklatur Kementerian/Lembaga (K/L) pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), yaitu dengan mengubah nama sejumlah kedeputian yang ada.

Andrinof mengatakan, perubahan nomenklatur ini dilakukan untuk memperkuat kinerja Bappenas.

"Kalaupun ada yang dihilangkan, kinerja Bappenas akan lebih kuat," ujar Andrinof di Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Adapun kedeputian yang dihapus yaitu deputi bidang sarana dan prasarana. Andrinof menjelaskan, fungsi pembangunan infrastruktur yang selama ini dilakukan di deputi bidang sarana dan prasarana, akan disisipkan ke dalam kedeputian lain, yaitu deputi bidang pembangunan regional.

Sementara itu, beberapa nama kedeputian yang berubah di antaranya adalah deputi bidang sumber daya manusia dan kebudayaan diganti menjadi bidang pembangunan manusia, masyarakat dan kebudayaan. Lalu ada deputi bidang kemiskinan ketenagakerjaan dan usaha kecil menengah berubah menjadi deputi bidang kemaritiman dan sumberdaya alam kependudukan dan ketenagakerjaan.

Sedangkan dua staf ahli yang ditambah antara lain staf ahli bidang sektor unggulan dan infrastruktur, serta staf ahli bidang sosial dan penanggulangan kemiskinan. Struktur baru ini mulai aktif sejak Kepres ditandatangani 25 Mei 2015 lalu. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com