JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan segera membentuk Badan Cyber Nasional. Namun, sebelum badan itu dibentuk, sejumlah pemangku kepentingan akan berkumpul dalam sebuah acara yang bertajuk Simposium Nasional Cyber Security (SNCS) pada 3-4 Juni 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Ketua Panitia SNCS Yono Reksoprojo mengungkapkan, pertemuan ini diadakan untuk menyatukan pikiran dari lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan swasta, akademisi, pakar, hingga badan umum.
Diharapkan, mereka memberikan pertimbangan dan saran akan isu yang perlu difokuskan Badan Cyber Nasional sehingga bisa menjadi referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Dia menjelaskan, nantinya akan ada sejumlah planery session. Salah satunya akan menunjukkan soal kerentanan Indonesia menghadapi serangan di dunia cyber.
"Di salah satu plenary session ada sesi simulasi, apakah kita saat ini sudah punya kemampuan komprehensif dan holistik kalau ada persoalan serius. Simulasi itu akan simpulkan apakah Indonesia perlu membuat badan baru atau bentuk policy yang lebih kuat," ucap Yono dalam jumpa pers di kantor Kementerian Telekomunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Pada simposium yang pertama kali ini, tema yang akan diangkat adalah "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melalui Sistem Cyber Security yang Komprehensif dan Holistik".
Presiden Jokowi dijadwalkan akan membuka acara ini dan dilanjutkan dengan keynote speaker dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edhy Purdijatno dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.
Lainnya, acara simposium juga menghadirkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti.
Tedjo menjelaskan, pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia tidak dibarengi dengan regulasi yang memadai.
"Sekarang tidak ada yang tidak gunakan komputer sekarang, tetapi di sini belum ada yang koordinasi cyber," ucap Tedjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.