Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Minta SBY Beri Penghargaan untuk Ruhut Sitompul

Kompas.com - 12/05/2015, 22:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi penghargaan kepada Ruhut Sitompul. Hal itu karena Ruhut menjadi kader Demokrat yang paling getol menghubungi dan meminta Jokowi untuk hadir dalam acara pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur.

"Mohon Pak Ruhut diberi penghargaan," kata Jokowi saat berpidato di acara pembukaan kongres tersebut, Selasa (12/5/2015) malam.

Jokowi mengatakan, Ruhut tiga kali meneleponnya ketika dirinya sedang bertugas ke luar kota dan luar negeri. Ia menerima telepon dari Ruhut ketika berada di Jayapura, Merauke, dan Papua Niugini. "Ditambah SMS satu kali," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu membeberkan isi SMS yang diterimanya dari Ruhut. "Tidak komplet, tapi isinya kurang lebih begini, 'Maafkan aku, Bapak Presiden. Sebagai pendukung setiamu, mohon Bapak hadir di Kongres IV Demokrat.' Saya buka saja," kata Jokowi disambut tawa semua peserta kongres.

"Saya berusaha keras hadir di tiap kongres, munas, atau muktamar partai politik karena bukan hanya dalam rangka proses konsolidasi demokrasi, tapi juga dalam rangka bernegara sesuai konstitusi," kata Jokowi.

Acara pembukaan Kongres IV Demokrat dihadiri sekitar 1.200 kader Demokrat. Sejumlah pimpinan lembaga tinggi juga hadir, bersama beberapa menteri Kabinet Kerja, mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, dan sejumlah pimpinan partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com