Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKS Berduka atas Wafatnya Pepeng "Jari-jari"

Kompas.com - 06/05/2015, 19:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran dan pembawa acara Ferrasta Soebardi, atau yang biasa dikenal dengan nama Pepeng, meninggal dunia hari ini, Rabu (6/5/2015), sekitar pukul 10.05. Duka cita tidak hanya disampaikan artis dan tokoh dari dunia hiburan, tapi juga dari dunia politik.

Keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera ikut merasakan duka cita atas kepergian Pepeng. Pembawa acara telekuis Jari-jari yang meninggal dunia di usia 60 tahun itu juga tercatat sebagai kader PKS dan pernah menjadi calon anggota legislatif DPR RO untuk daerah pemilihan Madura, Jawa Timur pada Pemilu 2004.

"Fraksi PKS mengucapkan turut berduka dan berterima kasih atas jasa-jasa Pepeng dan juga kepribadian yang telah dihadirkan selama ini," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, Rabu.

Jazuli juga sempat menjenguk Pepeng di kediamannya, Cinere, Depok, Jawa Barat. Saat itu, menurut Jazuli, terlihat ketangguhan Pepeng dalam menghadapi penyakitnya.

"Membuat semuanya menjadi ringan tidak ada beban. Bahkan Pepeng bercerita, ketika masuk rumah sakit tiba-tiba analisa dokter sudah hilang, dan Pepeng diminta pulang setelah menyadari bahwa nanti semuanya akan kembali kepada keimanannya," ujar Jazuli saat menjenguk Pepeng saat itu.

Menurut Jazuli, Pepeng juga aktif memberikan motivasi bagi kader-kader PKS semasa sehatnya. Bahkan salah satu pendiri grup musik humor Gmselo atau Gerakan Musik Seloroh itu juga menerima PKS Award untuk kategori seniman pada 2006 silam.

Pepeng kemudian mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan setelah mengidap penyakit multiple sclerosis atau kelainan peradangan otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit itu menyebabkannya harus memakai kursi roda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com