Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hakim Mahkamah Partai Golkar Berjumlah Genap, Tak Masalah"

Kompas.com - 27/04/2015, 18:16 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DPP Partai Golkar hasil Munas Bali mempermasalahkan jumlah hakim genap yang menangani perkara dualisme kepemimpinan Partai Golkar. Namun, menurut mantan Hakim Konstitusi, Maruarar Siahaan, hal tersebut bukanlah sebuah persoalan.

"Sebenarnya ini tidak masalah jika majelis hakim berjumlah genap. Di Jerman saja ada hakim panel yang jumlahnya delapan orang. Jadi, ini sudah ada," kata Maruarar saat memberikan keterangan sebagai saksi ahli di Pengadilan Tata Usaha Negara, Senin (27/4/2015).

Maruarar hadir sebagai saksi ahli yang didatangkan kuasa hukum tergugat, yakni Menteri Hukum dan HAM, serta tergugat intervensi DPP Partai Golkar versi Munas Jakarta. Keterangan itu menjawab pertanyaan dari tim kuasa hukum DPP Partai Golkar versi Munas Bali.

Maruarar menambahkan, Menkumham Yasonna H Laoly telah mengambil keputusan yang tepat terkait dualisme kepemimpinan itu. Sebab, Menkumham membuat putusan itu berdasarkan putusan Mahkamah Partai Golkar.

"Ini jelas mematuhi aturan yang ada. Saya tidak melihat ada yang salah atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum tergugat dan tergugat intervensi, OC Kaligis, mempertanyakan alasan tim kuasa hukum kubu Munas Bali yang mempersoalkan jumlah hakim Mahkamah Partai Golkar. Menurut dia, apabila kubu Munas Bali mempersoalkan hal itu sekarang, maka langkah tersebut sudah terlambat.

"Dari awal mereka tahu hakimnya empat. Kenapa setelah diputuskan, bukan Aburizal Bakrie itu dipermasalahkan?" ucap Kaligis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com