Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Hentikan Eksekusi Mati untuk Lindungi WNI di Luar Negeri

Kompas.com - 16/04/2015, 20:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo diminta segera menghentikan kebijakan eksekusi mati terhadap warga negara asing yang ditangkap dan divonis di Indonesia. Langkah tersebut dinilai bisa menyelamatkan warga negara Indonesia yang juga terancam hukuman mati di negara lain.

"Persoalan eksekusi mati harus jadi pelajaran bagi Jokowi. Politik dalam negeri seharusnya sejalan dengan luar negeri. Kalau luar negerinya melindungi WNI yang terancam hukuman mati, maka di dalam negeri Jokowi harus menghapus hukuman mati," kata Direktur Imparsial, Al Araf, saat dihubungi, Kamis (16/4/2015).

Dengan mengampuni terpidana mati yang berasal dari luar negeri, Al Araf meyakini akan ada timbal balik baik secara langsung ataupun tak langsung. Nantinya, Indonesia akan lebih mudah saat membantu proses hukum warganya di negara lain.

"Jokowi bisa melakukan moratorium dengan tidak mengeksekusi. Penting untuk menghentikan eksekusi mati," ujarnya.

Al Araf mengakui, adanya eksekusi mati dua TKI di Arab Saudi memang merupakan kesalahan Pemerintah Arab Saudi karena tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Indonesia. Namun, kata dia, kesalahan utama tetap ada di Pemerintah Indonesia.

"Pemerintah Indonesia seharusnya proaktif. Kan proses hukum sampai eksekusi mati itu panjang. Kedutaan di sana seharusnya pahami betul bagaimana prosesnya," ucap dia.

Seorang tenaga kerja Indonesia kembali dieksekusi mati di Arab Saudi. TKI bernama Karni bin Medi Tarsim itu dieksekusi mati pada pukul 10.00 pagi, Kamis (16/4/2015) tadi. "Bernama Karni di Arab Saudi. Pukul 10 pagi tadi," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, saat dihubungi Kompas.com.

Menurut dia, Karni dieksekusi setelah dinyatakan bersalah membunuh anak berusia empat tahun. Sebelumnya, tanpa ada pemberitahuan, Siti Zaenab, TKI yang sudah mendekam di penjara Madinah sejak 1999, dieksekusi pada Selasa (14/4/2015) siang waktu Indonesia.

Siti Zaenab dipidana atas kasus pembunuhan terhadap istri dari pengguna jasanya yang bernama Nourah bt Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Dia kemudian ditahan di penjara umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com