Said menilai pemberian jabatan nonaktif kepada Puan Maharani di kepengurusan DPP PDI-P sebagai satu hal yang aneh.
"Keputusan Megawati memasukkan nama Puan sebagai pengurus, tetapi nonaktif, adalah suatu hal yang aneh dan ganjil. Apakah PDI Perjuangan kekurangan kader?" tanyanya ketika dihubungi, Senin (13/4/2015).
Menurut Said, filosofi dalam pemberian jabatan kepada seseorang adalah harapan agar penerima jabatan bisa bekerja dan mengemban tugas yang diberikan pemberi jabatan. Filosofi itu berlaku, baik di instansi perusahaan maupun partai politik.
"Filosofi sebuah jabatan adalah untuk bekerja, bukan nonaktif dan tidak bekerja," ujarnya.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PDI-P periode 2015-2020. Dalam kepengurusan tersebut, terdapat dua posisi yang diisi anak Megawati.
"Ketua Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani, tetapi saya nonaktifkan," kata Megawati saat mengumumkan kepengurusan DPP PDI Perjuangan.
Selain Puan, anak Megawati lainnya yang juga mengisi kepengurusan DPP PDI Perjuangan adalah Muhammad Prananda Prabowo yang menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.