Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Evakuasi WNI di Yaman

Kompas.com - 29/03/2015, 21:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, pemerintah telah membahas sejumlah opsi untuk menjamin keamanan warga negara Indonesia di Yaman. Salah satu opsi adalah mengevakuasi WNI dari Yaman untuk kembali ke Indonesia.

Tedjo menjelaskan, pemerintah langsung berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia terkait opsi mengevakuasi WNI dari Yaman. Koordinasi juga dilakukan bersama dengan TNI.

"Laporannya sudah masuk, masih diproses oleh KBRI Yaman. Nanti dilakukan pendalaman oleh KBRI," kata Tedjo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/3/2015).

Tedjo menuturkan, pemerintah juga telah mengantongi informasi mengenai puluhan WNI yang dikabarkan ditangkap di Yaman. Ia juga menyebut TNI telah menyiapkan pesawat untuk mengakomodasi kepulangan para WNI dari Yaman ke Indonesia.

"Mereka ada yang sekolah dan bekerja, semuanya akan dipulangkan. TNI sudah menyiapkan pesawat dan tergantung nanti permintaannya seperti apa," ucap Tedjo.

Pesawat-pesawat tempur koalisi yang dipimpin Arab Saudi terus menyerang pemberontak syiah Huthi, Jumat (27/3/2015), untuk mendukung Presiden Yaman, yang telah menuju pertemuan puncak Arab guna menggalang dukungan. Sementara itu, Iran memperingatkan bahwa intervensi tersebut "berbahaya".

Ledakan keras mengguncang Kota Sanaa segera setelah pemimpin pemberontak Abdulmalik al-Huthi mengecam intervensi tersebut sebagai "tidak dibenarkan" dan menyerukan kepada para pendukungnya untuk menghadapi "agresi" itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com