Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruki Akui KPK Sempat "Jalan di Tempat" karena Praperadilan

Kompas.com - 18/03/2015, 21:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki, mengakui bahwa KPK sempat "jalan di tempat" dalam penanganan kasus-kasus di tingkat penyelidikan hingga penuntutan. Hal tersebut, kata Ruki, terjadi karena pengajuan praperadilan oleh Komjen Budi Gunawan dan dampak setelah gugatan tersebut dikabulkan.

"Kita jalan di tempat. Penindakan, pencegahan, tidak ada progres. Yang ada masalah-masalah praperadilan lagi," ujar Ruki di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/3/2015) malam.

Awalnya, Ruki mengaku kesulitan menghadapi gugatan praperadilan dari para tersangka. Seperti diketahui, setelah Budi Gunawan, mantan Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana; mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali; dan mantan Direktur Jenderal Pajak, Hadi Poernomo; ikut mengajukan praperadilan.

"Saya bingung, praperadilan ini siapa yang tangani? Kasus ini siapa yang tangani? Setelah dilihat, organisasi ini mulai berjalan, penyakitnya mulai ditemukan," kata Ruki.

Namun, kata Ruki, KPK kini menunjukkan pergerakan untuk kembali fokus dalam penanganan kasus. Ia mengatakan, beberapa kasus telah menunjukkan kemajuan, misalnya penahanan dua tersangka kasus Innospec dan juga kasus yang menjerat mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu.

"Persneling dua dulu-lah. Artinya, sejak dua minggu lalu, tingkatkan ke penyidikan, lalu tahan. Namun, jujur, belum berani persneling empat," ujar dia.

Menurut Ruki, pesimisme masyarakat terhadap kinerja KPK pasca-pergantian pimpinan KPK merupakan tantangan baginya. Tantangan tersebut, kata Ruki, dapat memperkuat pimpinan untuk mengebut dalam menangani kasus-kasus yang masih bertumpuk di KPK.

"Ada beberapa keraguan terkait masalah pidana. Pelan-pelan kami naikkan ini lebih aktif, dan marwah (kehormatan) KPK akan kembali," kata Ruki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com