Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Malaysia: Kami Juga Menenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Kompas.com - 12/03/2015, 16:22 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohamed Hasyim mengatakan bahwa pihaknya menghormati langkah Indonesia yang menenggelamkan kapal asing pencuri ikan, termasuk penenggelaman kapal Malaysia beberapa waktu lalu.

"Sebagai negara berdaulat, kami harus hormati undang-undang negara masing-masing, dan salah satu daripada cara yang telah ditetapkan pemerintah adalah cara menenggelamkan kapal secara meletup ya," kata Hasyim di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menurut Hasyim, Malaysia juga menerapkan hukuman yang sama untuk kapal asing pencuri ikan. Namun, kata dia, Malaysia tidak menenggelamkan kapal dengan cara meledakkannya, tetapi dengan melubangi kapal.

"Di Malaysia pun kami tenggelamkan, tak kami letupkan, tetapi melubangi, sama," ujar Hasyim.

Hasyim melanjutkan, proses penenggelaman kapal itu pun dilakukan setelah ada putusan pengadilan mengenai pelanggaran yang dilakukan.

"Sebab, kami bukan ikut cara zalim untuk menghukum sebab untuk hukum kan melalui proses undang-undang yang ditetapkan, melalui mahkamah, keadilan, dan sebagainya. Pas keputusan dibuat mahkamah, dinyatakan bersalah, baru hukum itu jalan," sambung Hasyim.

Pada awal Januari, Polisi Air Kepolisian Daerah Sumatera Utara meledakkan satu kapal berbendera Malaysia. Atas tindakan ini, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengajak pemerintah untuk berdiskusi. Malaysia berharap bahwa Pemerintah Indonesia akan bertindak dengan iktikad baik, menjamin kesejahteraan nelayan, dalam menangani insiden sejenis pada masa mendatang.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, seperti dikutip Bernama, Sabtu (22/11/2014), tidak percaya Indonesia bakal menenggelamkan kapal. Menurut dia, Indonesia dan Malaysia telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang salah satu isinya menyepakati bahwa kedua negara akan mengusir nelayan, atau bukan menangkap nelayan yang kedapatan menangkap ikan di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com