Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hidup Hatta", "Hidup Zulkifli" di Kongres PAN

Kompas.com - 28/02/2015, 18:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com - Ratusan simpatisan dan kader Partai Amanat Nasional mulai mendatangi Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015). Di tempat ini, rencananya, partai berlambang matahari itu akan menyelenggarakan Kongres IV untuk memilih calon ketua umum baru.

Pantauan di lokasi, para simpatisan dan kader itu telah memadati lobi Hotel Westin sejak pukul 17.30 WIB. Dengan mengenakan pakaian berwarna biru-putih, mereka berjalan berkelompok untuk mengisi daftar registrasi sebelum memasuki lokasi Kongres.

Para simpatisan yang hadir berasal dari pendukung kedua calon ketua umum yang akan bertarung merebutkan kursi nomor satu di partai itu, yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Sesekali, para simpatisan itu meneriakan dukungan kepada calon yang mereka jagokan.

"Hidup Hatta," teriak simpatisan Hatta Rajasa.

"Hidup Bang Zul," balas pendukung Zulkifli Hasan.

Menurut jadwal, kongres yang akan dilangsungkan di Mangupura Hall Hotel Westin ini akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Kongres ini akan dibuka secara langsung oleh Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa.

Menurut Wakil Ketua Steering Comittee Kongres IV PAN Tjatur Sapto Edy, seluruh pimpinan partai politik Koalisi Merah Putih akan menghadiri pembukaan Kongres IV PAN ini. Mereka adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang, MS Kaban.

"Kalau dari Partai Demokrat, Syarief Hasan confirmed hadir," katanya.

Sementara itu, ia menambahkan, para pimpinan partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Hebat juga telah memberikan konfirmasi untuk menghadiri pembukaan Kongres PAN malam ini. Namun, Tjatur mengaku, belum mengetahui siapa saja pimpinan parpol KIH yang akan hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com