JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi menilai, calon ketua umum PAN Zulkifli Hasan bukanlah sosok yang haus jabatan. Menurut dia, jika terpilih sebagai Ketua Umum PAN, Zulkifli akan membuka kesempatan kepada semua kader PAN yang ingin menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Kalau terpilih, Zul akan melaksanakan konvensi di pilpres. Ini bukti Zul ingin mengabdi ke partai, bukan untuk dirinya sendiri,” kata Yoga saat dihubungi, Kamis (26/2/2015).
Viva Yoga mengatakan, dengan konvensi itu, maka tidak serta-merta Zulkifli akan dicalonkan sebagai capres atau cawapres PAN. Pasalnya, Zulkifli akan menghadapi calon lain jika ingin maju dalam Pilpres 2019. (Baca: Kepada Syafii Maarif, Zulkifli Cerita soal Konvensi)
“Karena tidak otomatis ketum jadi capres atau cawapres, itu namanya sebagai bukti bahwa Pak Zul betul-betul mengabdi ke partai. Dan itu yang dilihat DPW dan DPD secara nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan yang diberikan DPW dan DPD PAN kepada Zulkifli cukup besar. Namun, ia enggan menyebutkan jumlah pasti dukungan tersebut. (Baca: "Tunggu Saja, Besan SBY atau Besan Amien Rais yang Menang di Kongres PAN")
“Kita tidak mau menyebut jumlahnya, tapi intinya lebih dari 50 persen suara,” ujarnya.
Sensus CSIS menunjukkan, sebanyak 42,77 persen ketua PAN di tingkat kabupaten/kota mendukung Hatta Rajasa melanjutkan kepemimpinannya di PAN hingga 2020. Sebanyak 38,64 persen responden memilih Zulkifli Hasan. (Baca: Sensus CSIS: Hatta Rajasa Ungguli Zulkifli Hasan)
Responden yang menjadi target adalah ketua PAN di 34 provinsi dan di 514 kabupaten/kota. CSIS mewawancarai ketua PAN di 28 provinsi dan di 484 kabupaten/kota melalui wawancara tatap muka pada 16-19 Februari 2015.
Kongres PAN akan digelar di Bali pada 28 Februari-2 Maret 2015. Sejauh ini, Hatta dan Zulkifli menjadi kandidat kuat yang akan bertarung dalam kongres tersebut. (Baca: Zulkifli Minta Hatta Ikuti Tradisi PAN Ketum Hanya Satu Periode)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.