Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kriteria Calon Kepala BIN Menurut Komnas HAM

Kompas.com - 23/02/2015, 17:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sandrayati Moniaga menyebutkan enam kriteria yang perlu diperhatikan dalam pencalonan kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Komnas HAM berharap agar Presiden Joko Widodo memperhatikan sisi HAM dalam setiap pencalonan pejabat negara.

"Pada proses dan kriteria terkait pengisian pejabat publik, kami mengamati bahwa beliau berdua (Presiden dan Wakil Presiden) berulang kali menandaskan prinsip kerja pada konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, khususnya dalam Nawa Cita mengenai penegakan HAM," ujar Sandra saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).

Menurut Sandra, Komnas HAM  menilai setidaknya seorang calon kepala BIN pertama-tama dapat menghargai pluralisme dan keberagaman di Indonesia. Kemudian, calon kepala BIN juga sebaiknya membawa Indonesia dalam kemajuan standar HAM.

Sandra mengatakan, calon kepala BIN dituntut memiliki kompetensi dan keahlian untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal itu juga berkaitan dengan kemampuan dan komitmen untuk memajukan HAM.

Kemudian, yang terpenting calon kepala BIN harus memiliki wawasan berkebangsaan yang luas, bebas dari dominasi partai politik, serta bebas dari indikasi pelanggaran HAM berat masa lalu.

Saat ini Komnas HAM bersama sejumlah pegiat HAM telah membentuk komisi hukum yang bertugas untuk menangani kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Dugaan sementara, kasus pembunuhan tersebut melibatkan operasi intelijen yang dilakukan oleh petinggi Badan Intelijen Negara.

"Kami menekankan bahwa pejabat publik dijamin harus dijamin bersih dari indikasi pelanggaran HAM. Untuk kepala BIN, Komnas HAM meminta agar calon kepala BIN tidak boleh terindikasi kasus HAM, di mana saat ini kami sedang menyelidiki  kasus pembunuhan Munir," kata Sandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com