JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki bersyukur atas amanah yang diberikan Presiden Joko Widodo kepadanya untuk menjadi salah satu pimpinan sementara KPK. Ia menilai tugas tersebut tidak mudah karena masyarakat begitu berharap agar perjuangan melawan korupsi terus berkobar.
"Saya juga sadar bahwa tidak mudah memenuhi harapan masyarakat yang begitu membuncah kepada saya dan KPK untuk terus berkiprah dan lebih berhasil dalam memberantas korupsi," ujar Ruki melalui pesan singkat, Kamis (19/2/2015).
Ruki mengatakan, dukungan dari keluarga, kerabat, dan masyarakat Indonesia akan menjadi kekuatannya untuk memberantas korupsi bersama pimpinan lainnya. "Semoga Allah memberi saya dan keluarga kekuatan dan kesabaran untuk melaksanakan pekerjaan ini," kata Ruki.
Dalam pernyataan resmi di Istana Merdeka, Rabu kemarin, Jokowi memberhentikan sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, yang menjadi tersangka dalam kasusnya masing-masing. Hal itu menyebabkan tiga posisi pimpinan KPK menjadi kosong karena masa jabatan Busyro Muqoddas juga telah berakhir pada Desember 2014.
Untuk mengisi tiga posisi lowong itu, Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk mengangkat tiga pimpinan sementara KPK. Tiga orang yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK itu adalah Ruki, ahli hukum pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.